| dc.description.abstract | Kebutuhan Sodium Bikarbonat di Indonesia setiap tahunnya mengalami kenaikan berdampak pada kegiatan impor bahan tersebut. Apalagi di negara Indonesia sendiri belum ada pabrik yang memproduksi senyawa tersebut. Pabrik Sodium Bikarbonat dengan bahan baku, natrium karbonat, karbon dioksida, dan air direncanakan akan dibangun di Cilegon, Banten. Pendirian pabrik ini didasarkan pada beberapa pertimbangan seperti sumber daya bahan baku, transportasi, ketersediaan tenaga kerja dan juga kondisi lingkungan. Pabrik ini dimaksudkan untuk menghasilkan 65.000 ton / tahun sodium bicarbonat dengan waktu operasi 24 jam / hari, 330 jam / tahun. Bahan baku yang digunakan terdiri dari 5.343.205 kg / jam natrium karbonat, 2.671.603 kg / jam karbon dioksida, dan 21.372.821 kg / jam air. Unit utilitas terdiri dari unit penyedia air, unit penyedia steam, unit penyedia udara tekan, unit pembangkit listrik, sistem pasokan pendingin dan sistem pengolahan limbah. Bentuk badan usaha adalah Perseroan Terbatas (PT) menggunakan garis dan struktur organisasi staf dengan 180 tenaga kerja. Sistem kerja karyawan berdasarkan pembagian jam kerja yang terdiri dari karyawan shift dan non-shift.
Dari hasil analisa ekonomi diperoleh nilai Fixed Capital Investment (FCI) sebesar Rp. 1.135.355.139.914.-, nilai Working Capital Investment (WCI) sebesar Rp. 2.566.895.695.263.- dan nilai dari Total Capital Investment (TCI) sebesar Rp. 3.702.250.835.177.-. Untuk nilai Return on Investment (ROI) sebelum dan seseudah pajak sebesar 29,10 % dan 24,74%, Pay Out Time (POT) sebelum dan sesudah pajak sebesar 3,33 tahun dan 3,97 tahun, nilai BEP (Break Even Point) sebesar 41,06% dan SDP (Shut Down Point) sebesar 24,86%. Sedangkan untuk nilai DCFR ( Discounted Cash Flow Rate) sebesar 16,70%
Berdasarkan hasil evaluasi diatas, pabrik sodium bikarbonat dari sodium karbonat dan karbon dioksida dengan kapasitas 65.000 ton/tahun ini layak dipelajari lebih lanjut untuk didirikan karena akan menguntungkan dan memiliki prospek yang bagus. | en_US |
