ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PELAYANAN (FISIK) RSUD TIDAR KOTA MAGELANG (ANALYSIS IMPLEMENTATION OF OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY MANAGEMENT SYSTEM IN PHYSICAL SERVICE BUILDING CONSTRUCTION PROJECT AT TIDAR MAGELANG GENERAL HOSPITAL)

Abstract

Proyek pembangunan di masa-masa sekarang sedang banyak dilaksanakan. Pengadaan infrastuktur tersebut didasari pada jumlah penduduk yang semakin meningkat. Salah satu fasilitas yang diperlukan yaitu fasilitas kesehatan, yang mana fasilitas tersebut dapat dicontohkan pada pembangunan gedung pelayanan (fisik) RSUD Tidar Magelang. Banyaknya permasalahan dalam proyek, keselamatan tenaga kerja di lapangan merupakan hal yang penting. Sistem Manajemen K3 pada pembangunan gedung pelayanan (fisik) RSUD Tidar Magelang dianalisis dengan membandingkan pelaksanaan K3 di lapangan dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 05/PRT/M/2014 serta Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 02/PRT/M/2018. Penelitian tersebut memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui dan menganalisis tentang bagaimana gambaran dari pelaksanaan SMK3 serta mengetahui berapa tingkat risiko K3 pada Proyek Pembangunan Gedung Pelayanan (Fisik) RSUD Tidar Magelang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan langsung (observasi), wawancara tidak terstuktur mengenai pelaksanaan SMK3 di proyek. Hasil penelitian yang dilakukan mengenai Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di Proyek Pembangunan Gedung Pelayanan (Fisik) RSUD Tidar Magelang, menunjukkan bahwa secara keseluruhan pelaksanaannya sudah sesuai dengan standar yang terdapat dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 05/PRT/M/2014 dengan tingkat risiko K3 yang rendah dengan nilai total rata-rata yang didapatkan yaitu sebesar 1. Namun karena adanya beberapa faktor menyebabkan penerapan SMK3 kurang maksimal, sehingga diperlukan peningkatan penerapan SMK3 di lapangan untuk meminimalisir kecelakaan kerja pada lokasi proyek konstruksi