Pengelolaan Limbah B3 Pada Bengkel Resmi Mobil Di Wilayah D.I.Yogyakarta
Abstract
Jumlah kendaraan bermotor yang terdaftar menurut jenisnya di wilayah D.I.Yogyakarta
pada tahun 2015 mencapai 558.178 unit. Dari banyaknya kendaraan tentunya akan berdampak
pada banyaknya limbah B3 yang akan terbuang membebani lingkungan yang pada akhirnya
mengakibatkan pencemaran. Oleh karena itu, dibutuhkan penelitian mengenai pengelolaan
limbah B3 yang dihasilkan dari kegiatan bengkel. Tujuan dari penelitian kali ini adalah untuk
mengetahui timbulan, komposisi limbah B3, mengevaluasi bagaimana pengelolaan limbah B3,
serta tindakan reduksi yang dapat dilakukan pada bengkel X, Y dan Z di wilayah
D.I.Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan teknik wawancara langsung kepada narasumber dan
observasi langsung di lokasi pengambilan data.Timbulan limbah B3 bengkel X paling banyak
pada hari kedua yaitu 2,47kg/mobil/hari, timbulan limbah B3 bengkel Y paling banyak pada hari
kedua 2,07kg/mobil/hari, dan timbulan limbah B3 bengkel Z paling banyak pada hari keenam
yaitu 3,30kg/mobil/hari. Komposisi limbah B3 yang paling banyak di bengkel X adalah oli bekas
sebanyak 70 %, bengkel Y paling banyak adalah oli bekas sebanyak 79%, dan bengkel Z paling
banyak adalah oli bekas sebanyak 80%. Pengelolaan limbah B3 resmi motor yang ada di kota
Yogyakarta meliputi pewadahan, penyimpanan serta pengangkutan yang masih belum sesuai
dengan peraturan keputusan Kepala Bapedal No.1 tahun 1995, rekomendasi pada pihak bengkel
antara lain penyediaan wadah limbah B3, penyimpanan limbah B3 serta pengangkutan limbah
B3.
Collections
- Environmental Engineering [1430]