Analisis Stabilitas Lereng Dengan Perkuatan Geotekstil Menggunakan Program Geoslope (Slope Stability With Geotextile Using Geoslope Program)
Abstract
Jalan raya Ponorogo-Trenggalek adalah jalan Provinsi yang menghubungkan Kabupaten
Ponorogo dan Kabupaten Trenggalek, Jalur ini menjadi jalur penting untuk untuk transportasi pada
jalur Selatan di Provinsi Jawa Timur. Pada stasiun 31 + 000 mengalami kelongsoran dengan retakan
pada bagian selatan jalan yang menyebabkan lereng pada jalan Ponorogo-Trenggalek menjadi
amblas. Tujuan penelitian ini adalah melihat faktor keamanan (safety factor) lereng dan faktor lain
yang mempengaruhi stabilitas lereng tersebut.
Berdasarkan masalah tersebut, maka perlu dilakukan analisis potensi kelongsoran pada
lereng Jalan raya Ponorogo-Trenggalek pada kondisi asli dan pada kondisi setelah diberikan
alternative perkuatan. Analisis stabilitas lereng dilakukan secara manual dan menggunakan program
geoslope. Analisis dilakukan pada kondisi lereng asli, kondisi lereng setelah diberi geometri baru,
kondisi lereng geometri baru perkuatan geotekstil. Masing-masing tinjauan menggunakan variasi
beban yaitu dengan beban gempa dan tanpa beban gempa. Seluruh tinjauan menggunakan beban
kendaraan 15 kN/m2.
Hasil analisis pada lereng asli dengan pemodelan lereng asli tanpa beban gempa didapatkan
safety factor 1,126, sedangkan pada lereng asli dengan beban gempa didapatkan safety factor 0,564,
dan analisis dengan hitungan manual menghasilkan safety factor 1,1262 kedua nilai tersebut <1,5
maka lereng dianggap labil dan mudah longsor. Pada lereng geometri baru dengan pemodelan
geotekstil panjang per zona tanpa beban gempa didapatkan safety factor 2,634, sedangkan jika
ditambah beban gempa didapatkan safety factor 1,131. Sedangkan untuk perkuatan geotekstil
Panjang seragam tanpa beban gempa menghasilkan safety factor 2,771 dan jika ditambah beban
gempa menghasilkan safety factor 1,182. Dan untuk variasi zona pemasangan dengan zona 4, zona
4 dan 3, zona 4,3 dan 2 dengan panjang geotekstil seragam tanpa beban gempa menghasilkan safety
factor secara berturut-turut: 2,552; 2,562 dan 2,632. Sedangkan jika ditambah beban gempa secara
berturut-turut menghasilkan safety factor: 1,098; 1,131 dan 1,131. Kemudian untuk variasi Panjang
geotekstil perzona tanpa beban gempa secara berturut-turut menghasilkan safety factor: 2,552;2,552
dan 2,634. Sedangkan jika ditambah beban gempa secara berturut-turut menghasilkan safety factor:
1,098; 1,098 dan 1,098
Collections
- Civil Engineering [4195]