Show simple item record

dc.contributor.authorMuhammad Siftiyadin Farid, 12511406
dc.date.accessioned2019-11-19T07:13:31Z
dc.date.available2019-11-19T07:13:31Z
dc.date.issued2019-09-04
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/16548
dc.description.abstractProyek jembatan Buntung merupakan proyek strategis yang merupakan bagian dari program rehabilitasi jalan dan jembatan Tahun Anggaran 2013. Panjang bentang jembatan adalah 40 meter dan lebar 9 meter. Struktur jembatan memikul beban lalulintas kendaraan yang bergerak diatasnya, beban tersebut disalurkan ke jembatan yang harus didukung pula oleh pondasi, untuk menentukan Jenis Pondasi tentunya didukung dengan analisa agar pemilihan Jenis Pondasi lebih tepat. Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya kapasitas dukung dari berbagai metode serta penurunan yang terjadi akibat pembebanan dari struktur atas untuk mencari alternative menggunakan pondasi bore pile. Setelah memperhatikan karakteristik tanah di lokasi, struktur bangunan, lingkungan sekitar proyek dan beban yang akan ditumpu pondasi jembatan maka pada Proyek Jembatan Buntung ini penyusun mencoba untuk mempelajari dan menganalisa kapasitas dukung dan penurunan yang terjadi pada pondasi eksisting (sumuran) dengan metode Berezantzev, metode Meyerhoff dan metode Reese & Wright, kemudian membandingkan dengan desain pondasi tiang bor berdiameter 0,6 m, 0,8 m dan 1m yang dianalisis menggunakan metode statis, yaitu dengan data uji laboratorium menggunakan metode Meyerhoff dan vesic sedangkan analisis dengan data SPT menggunakan metode Meyerhoff, metode O’neil & Reese dan metode Reese & Wright. Hasil analisis yang diperoleh pada pondasi sumuran dengan diameter 3m dan kedalaman 6 meter untuk tahanan ijin yang berdasarkan hitungan N-spt dengan metode Meyerhoff adalah sebesar 284,4965 ton, dan dengan metode Reese & Wright adalah sebesar 531,1673 ton. Sedangkan hitungan menggunakan data parameter tanah dengan metode Berezantzev diperoleh tahanan ijin sebesar 409,4194 ton untuk satu tiangnya. Untuk pondasi bored pile diameter 0,6 m, 0,8 m dan 1m analisis menggunakan metode Meyerhoff (parameter tanah) sebesar : 59,6739 ton, 94,2676 ton, dan 136,1664 ton. Sedangkan daya dukung terbesar diperoleh dari analisis metode Meyerhoff (N-spt) sebesar : 214,8849 ton, 366,9380 ton, dan 559,1975 ton. Untuk metode O’neil & Reese sebesar : 135,7844 ton, 208,9895 ton, dan 148,5126 ton. metode Reese & Wright sebesar: 148,5126 ton, 216,413 ton, dan 293,4310, dan metode Vesic sebesar: 162,3866 ton, 276,8522 ton, dan 421,4652 ton. Alternative desain yang digunakan adalah komposisi kelompok dengan diameter 0,8 m sebanyak 6 tiang, penurunan yang terjadi pada tiang bor tunggal dengan diameter 0,8 m sebesar 1,208 cm dan untuk penurunan kelompoknya sebesar 3,19 cm, sehingga kurang dari penurunan maksimal yang diijinkan sebesar 7,5 cm. Komposisi ini mampu menahan beban aksial, gaya lateral maupun distribusi beban maksimal tiang.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectBerezantzeven_US
dc.subjectMeyerhofften_US
dc.subjectO’neil & Reeseen_US
dc.subjectReese & Wrighten_US
dc.subjectVesicen_US
dc.subjectsumuranen_US
dc.subjectpondasi tiangen_US
dc.titleANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI SUMURAN DAN PERENCANAAN ULANG MENGGUNAKAN PONDASI TIANG BOR (ANALYSIS OF CAISSON BEARING CAPACITY AND REDESIGN WITH BORED PILE FOUNDATION)en_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record