Show simple item record

dc.contributor.authorDwibayu Widyo Buwono, 12511043
dc.date.accessioned2019-11-19T06:37:29Z
dc.date.available2019-11-19T06:37:29Z
dc.date.issued2019-08-29
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/16541
dc.description.abstractTrayek Jogja – Tempel merupakan objek penelitian yang perlu dievaluasi mengingat pada trayek ini hampir semua supir AKDP pada trayek Jogja – Tempel tidak memulai perjalanan dari terminal Giwangan melainkan dari terminal Tempel, kemudian pada beberapa segmen seperti di daerah Pojok Benteng para supir AKDP rata-rata memutar balik ke arah Terminal Tempel dan tidak melanjutkan perjalanan ke terminal Giwangan. Perlu adanya evaluasi kinerja serta perbaikan agar kinerja angkutan umum dapat mengikuti standar ketetapan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dan juga meneliti tingkat kepuasan penumpang terhadap kinerja angkutan umum. Data primer penelitian diambil langsung saat survey di dalam bus dan survey di terminal Tempel, kemudian data sekunder didapat dari Unit Pelayanan Teknis terminal Giwangan dan Dinas Perhubungan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Evaluasi kinerja serta skenario perbaikan kinerja menggunakan standar ketetapan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat tahun 2002, kemudian untuk menilai tingkat kepuasan penumpang menggunakan metode Severity index. Dari hasil analisis didapat waktu sirkulasi yang buruk dimana waktu sirkulasi lebih lama dari waktu rata-rata yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, hal ini dipengaruhi oleh kecepatan rata-rata angkutan umum yang tergolong lambat, kemudian nilai headway rata-rata lebih lama dari nilai standar sehingga menyebabkan penumpukan bus di Terminal Tempel, kemudian dari persentase load factor rata-rata menunjukan jumlah penumpang masih sangat sedikit. Meskipun dari hasil evaluasi menunjukan bahwa kinerja angkutan umum masih tergolong buruk, namun rata-rata penumpang memberikan persepsi yang cukup puas terhadap pelayanan angkutan umum. Kebutuhan penumpang akan pelayanan angkutan umum merupakan dasar rancangan kinerja angkutan umum yang kemudian akan disesuaikan terhadap standar kinerja yang ada, namun dikarenakan beberapa faktor maka kinerja tersebut menjadi lebih buruk dari rancangan awal sehingga perlu adanya skenario perbaikan. Pada skenario perbaikan kinerja angkutan umum memang tidak memenuhi unsur standar ketetapan namun skenario perbaikan merupakan rekaysa untuk memenuhi kebutuhan saat inien_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectAngkutan Umumen_US
dc.subjectKinerja Pelayananen_US
dc.subjectSeverity indexen_US
dc.titleEVALUASI KINERJA ANGKUTAN UMUM BUS ANTAR KOTA DALAM PROVINSI PADA TRAYEK JOGJA-TEMPEL (EVALUATION OF PUBLIC TRANSPORT PERFORMANCE ON JOGJA – TEMPEL ROUTE )en_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record