Show simple item record

dc.contributor.authorPrabowo, Beny Bali
dc.date.accessioned2016-12-29T07:25:06Z
dc.date.available2016-12-29T07:25:06Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/1650
dc.description.abstractTujuan perancangan stasiun MRT di Lempuyangan, Yogyakarta adalah sebagai fungsi sarana transportasi dan ruang publik, dengan mengoptimalkan prinsip desain pasif bangunan sekaligus memanen radiasi panas matahari. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan stasiun MRT ini terbagi kedalam beberapa tahapan. Pertama menentukan isu perancangan, yang meliputi isu lingkungan, isu energi bangunan, dan isu sosial. Tahap kedua adalah penelusuran masalah. Pada tahap ini dihasilkan parameter permasalahan desain yang meliputi pasif strategi, energi mandiri, dan ruang publik. Tahap ketiga adalah penyelesaian masalah. Tahap ini adalah tahap antara paramater desain dan kualitas desain yang memiliki komponen-komponennya diantaranya : tata ruang, gubahan massa dan fasad, struktur dan teknologi, dan lansekap bangunan. Tahap keempat adalah pengujian desain yaitu melalui pengujian logic (perhitungan matematis, aplikasi software ecotect, dan kuisioner). Dan tahap kelima merupakan perancangan DED yang telah lolos uji desain. Hasil rancangan bangunan stasiun MRT adalah terdiri dari 3 (tiga) lantai. Dengan orientasi massa bangunan menghadap arah datang radiasi panas matahari yaitu Barat Laut. Dengan toping bangunan menggunakan atap lengkung, yang di pasang sel photovoltaic guna memanen tenaga matahari sebagai energi bersih yang digunakan kedalam bangunan stasiun MRT. Selimut bangunan menerapkan kisi-kisi guna memaksimalkan penghawaan dan pencahayaan pasif. Berdasarkan hasil evaluasi, stasiun MRT telah memiliki nyaman termal. Dengan luasan bukaan yang harus disediakan 2.249m3 yang telah memenuhi standar total luas bukaan mencapai 8.096m3. Pengujian terkait pencahayaan alami dapat diketahui melalui software ecotect, diketahui bahwa cahaya yang masuk merupakan cahaya pantul dengan intensitas pencahayaan 45-60%. Penggunaan sel photovoltaic dapat menutupi kebutuhan energi oprasional bangunan secara 100%.en_US
dc.publisherUII Yogyakartaen_US
dc.relation.ispartofseriesTugas akhir;
dc.subjectStasiun MRTen_US
dc.subjectSel photovoltaicen_US
dc.subjectDesain pasifen_US
dc.subjectEnergi bersihen_US
dc.subjectRuan publiken_US
dc.titleStasiun MRT di Lempuyangan, Yogyakarta Dengan efisiensi penggunaan energi melalui desain pasif dan optimalisasi energi terbarukan melalui pemanfaatan tenaga surya.en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record