dc.description.abstract | Desain Museum Kereta Api berikut ini merupakan Museum yang diintegrasikan dengan fungsi komersial, dengan mengangkat isu permasalahan minimnya pengunjung museum, dan integrasi bangunan sebagai tema rancangan, serta menerapkan konsep fasad hijau pada bangunan. Metoda yang digunakan dalam rancangan ini terbagi menjadi beberapa tahap, (1) pertama yaitu menganalisis latar belakang permasalahan dan menghasilkan dua variabel yaitu museum dengan kelengkapan fasilitas komersial dan fasad hijau. (2) Tahap kedua yakni menganalisis data, tahap ini menghasilkan karakteristik museum, standar kenyamanan visual dan sirkulasi, Integrasi fungsi bangunan, serta penerapan fasad hijau. (3) Tahap ketiga merupakan skematik desain, tahap ini mensintesiskan pengembangan dari hasil analisis data dalam bentuk desain skematik, yakni mengintegrasikan fungsi museum dengan Komersial melalui pola tata ruang dan massa, kenyamanan visual dan ruang gerak, serta penerapan fasad hijau sebagai pemanfaatan lahan sisa untuk KDH pada bangunan. (4) Tahap ke-empat adalah uji desain, dengan menganalisis beberapa pola tata ruang dan massa yang dapat menciptakan suatu hubungan ruang, baik melalui visual maupun sirkulasi, dan perhitungan matematis terkait standar ruang gerak Manusia. (5) Tahap lima merupakan pengembangan desain akhir. Hasil rancangan Museum Kereta Api terdiri dari dua fungsi bangunan, menggunakan pola sirkulasi memusat sebagai titik temu dalam upaya integrasi bangunan. Pada bangunan Museum menggunakan pola tata ruang linear sebagai upaya untuk mengarahkan pengunjung pada titik temu tersebut. Pengaplikasian konsep permukaan hijau diaplikasikan pada bukaan bangunan dalam bentuk taman vertical. Berdasarkan hasil evaluasi, integrasi antar fungsi bangunan telah tercapai melalui beberapa perpaduan konsep tata ruang dan massa, selain itu penempatan objek pameran luar pada pusat bangunan dapat menarik visual manusia. Penambahan simbol berupa sculpture dapat mempertegas fungsi Museum. | en_US |