Analisis Nilai Kinerja Rantai Pasok Menggunakan Metode Supply Chain Operations Reference (SCOR) 12.0 Dengan Pendekatan Pada Atribut Proses Enable (Studi Kasus : IKM Kerajinan Kulit Brill Leather)
Abstract
Penghasil devisa dan penyerapan banyak tenaga kerja di Indonesia berasal dari bidang industri kerajinan yang saat ini memiliki daya saing yang tinggi, selain itu industri kerajinan yang berkembang cukup pesat di Indonesia adalah industri kerajinan kulit. Sebagai contoh, sentra kerajinan kulit di Desa Manding yang dalam penelitian ini disebut sebagai IKM Kerajinan Kulit Manding memiliki prosentase 6,1% dari total unit usaha IKM di Kabupaten Bantul dan mampu menyumbangkan nilai tambah terbesar diantara IKM lainnya yang terdapat di Kabupaten Bantul. Namun selain menimbulkan dampak yang positif terhadap perekonomian khususnya Kabupaten Bantul, IKM Kulit Manding masih memiliki beberapa kendala yang terdapat dalam proses bisnisnya. Seperti pada IKM Brill Leather yang memiliki proses bisnis pengelolaan yang masih bersifat konvensional. Dimana struktur organisasi dan deskripsi kerja dari tiap bidang masih sederhana. Di sisi lain, tidak adanya pelaporan terkait keuangan dan pemesanan produk hingga kinerja dari pemasok juga tidak terdapat pada IKM ini. Penelitian ini bertujan untuk mengetahui hasil analisis dari skor kinerja rantai pasok serta perhitungan benchmarking dengan IKM Kerajinan Kulit pada penelitian sejenis khususnya pada atribut proses enable dengan menggunakan metode SCOR 12.0. Hasil yang diperoleh mengenai skor kinerja rantai pasok oleh IKM Brill Leather sebesar 60,52 yang termasuk ke dalam kategori average. Sedangkan hasil analisis dari benchmarking proses enable dengan penelitian pada IKM sejenis menunjukan bahwa IKM Brill Leather berada pada posisi ke-8 dengan perolehan skor akhir sebesar 29.55.
Collections
- Industrial Engineering [2224]