Pengolahan Limbah Buah-Buahan Dengan Metode Conductive Drying
Abstract
Buah-buahan merupakan kebutuhan yang penting bagi manusia. Umumnya
masyarakat hanya menggunakan dagingnya saja, seperti dijadikan sebagai jus, salad,
dodol, sirup, dll. Namun kulit buahnya hanya bisa dibuang tanpa ada pemanfaatan,
sehingga dalam pengujian ini jenis limbah yang diproses yaitu limbah buah-buahan
dengan menggunakan alat Food Waste Recycler. Buah-buahan yang digunakan pada
penelitian ini seperti sisa jeruk, jambu biji, pisang, alpukat, pepaya, nanas, melon, buah
naga, semangka. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menganalisa karakteristik
limbahbuah-buahan, dan juga untuk mengetahui efektivitas dari alat pengolahan limbah
buah-buahan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metoode conductive
drying dengan menggunakan alat yang bernama Food Waste Recycler pada suhu 70oC,
volume 500 gram selama 5 jam (S1) dan 10 jam (S2) pengeringan sampel. Metode
conductive drying ialah sebuah metode pengeringan yang tidak adanya kontak langsung
antara sampel atau bahan yang digunakan dengan media pemanas. Perbandingan dari
hasil uji tersebut untuk S1 yaitu berat akhir 279 gram, kadar air 71,6%, kadar kering
28,4, kadar volatil 90,4%, kadar abu 9,5%, nitrogen 0,71%, phosfor 1,09, kalium 1,31,
karbon 10,02%, C/N ratio 12,37. Kemudian untuk S2 yaitu massa akhirnya mencapai
95 gram, kadar air 30,1%, kadar kering 69,9, kadar volatil 94,6, kadar abu 5,4%,
nitrogen 0,66, phosfor 1,02, kalium 1,22%, karbon 9,28, dan C/N 14,06. Sehingga
lamanya proses pengolahan serta suhu yang diberikan berpengaruh terhadap perubahan
karakteristik limbah, seperti bau, warna, kadar air, serta unsur hara yang terdapat pada
limbah buah setelah di proses.
Collections
- Environmental Engineering [1439]