Show simple item record

dc.contributor.advisorFathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D
dc.contributor.authorAGUS NURYANTO, 14917202
dc.date.accessioned2019-11-06T02:04:02Z
dc.date.available2019-11-06T02:04:02Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/16077
dc.description.abstractInisiatif pengembangan e-government berbasis masyarakat melalui sistem informasi desa (SID) merupakan upaya peningkatan kualitas dan kemampuan daerah dalam mengembangkan perekonomian dan percepatan pembangunan menuju desa mandiri. Menurut UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, SID adalah fasilitas perangkat keras, perangkat lunak, jaringan, sumber daya manusia, dan sumber daya informasi yang berisi data desa, maupun informasi lain yang berkaitan dengan pembangunan desa dan kawasan perdesaan. SID dimaksudkan sebagai tools bagi pemerintah desa untuk mendokumentasikan data kependudukan, data aset, maupun data pengembangan desa. Pemanfaatan tools ini harus selaras dengan perkembangan sarana dan kapasitas pemerintah desa dalam melakukan perencanaan dan pelayanan publik secara transparan dan akuntabel. Kemudahan akses, personal account dan keterbukaan informasi akan mendorong partisipasi masyarakat dalam kegiatan gotong-royong, ungkrungan, swadaya maupun pengawasan. Sistem informasi yang dikelola oleh pemerintah desa menggunakan SID dapat menjadi pendamping dalam memenuhi kebutuhan monitoring dan evaluasi desa yang diselenggarakan oleh berbagai kementerian dan lembaga supra desa. Penelitian ini ditujukan untuk mengkaji rumusan (a) keberhasilan penerapan e-government: sistem informasi desa dalam perspektif actor network theory (ANT); dan (b) dampak yang ditimbulkan oleh keberhasilan penerapan SID tersebut. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif interpretif, yaitu suatu upaya untuk mendapatkan penjelasan berdasarkan jalinan cerita hasil konstruk sosial dengan keterlibatan para aktor dalam membentuk sebuah jaringan-aktor. Penelitian ini menemukan permasalahan dari sebuah desa dengan letak geografis dan topografis pada dataran tinggi yang memiliki potensi bencana longsor tiap tahun. Faktor alam yang kurang menguntungkan, memberi inspirasi kepada aktor utama yaitu dua jurnalis warga (JW) untuk melakukan inisiasi kepada aktor baru, baik masyarakat maupun perangkat desa dalam membentuk sebuah jaringan-aktor sebagai solusi permasalahan kritis yang dihadapi oleh seluruh masyarakat. (a) Jaringan-aktor yang stabil terbentuk, setelah warga desa memiliki kesamaan pemahaman terhadap kebutuhan terhadap SID, dimana antar aktor terlibat dengan peran masing-masing dalam membentuk jaringan-aktor melalui translasi moment of problematization (P), moment of interessement (I), moment of enrollment (E) dan moment of mobilization (M). (b) Dampak keberhasilan penerapan SID dibagi menjadi dua, yaitu dampak internal dan eksternal. Dampak internal adalah dampak keberhasilan yang dirasakan masyarakat desa Ngumbul dengan meningkatnya partisipasi warga, layanan lebih cepat, transparansi, akuntabilitas dan meningkatnya komunikasi dari dinas PMD, diskominfo, KOMPAK serta monitoring berjalan dengan baik. Sedangkan dampak eksternal memberikan pengaruh kepada desa-desa lain di Kabupaten Pacitan; desa, kecamatan lain dari kabupaten di Jawa Timur maupun propinsi lain dengan melakukan studi tiru penerapan SID.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectSIDen_US
dc.subjectANTen_US
dc.subjectJWen_US
dc.subjectkeberhasilanen_US
dc.subjectdampaken_US
dc.titleKEBERHASILAN DAN DAMPAK PENERAPAN EGOVERNMENT: SISTEM INFORMASI DESA DALAM PERSPEKTIF ACTOR NETWORK THEORY (Studi Kasus di Desa Ngumbul Kabupaten Pacitan)en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record