KEBERHASILAN DAN DAMPAK PENERAPAN EGOVERNMENT: SISTEM INFORMASI DESA DALAM PERSPEKTIF ACTOR NETWORK THEORY (Studi Kasus di Desa Ngumbul Kabupaten Pacitan)
Abstract
Inisiatif pengembangan e-government berbasis masyarakat melalui sistem informasi
desa (SID) merupakan upaya peningkatan kualitas dan kemampuan daerah dalam
mengembangkan perekonomian dan percepatan pembangunan menuju desa mandiri.
Menurut UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, SID adalah fasilitas perangkat keras,
perangkat lunak, jaringan, sumber daya manusia, dan sumber daya informasi yang
berisi data desa, maupun informasi lain yang berkaitan dengan pembangunan desa
dan kawasan perdesaan. SID dimaksudkan sebagai tools bagi pemerintah desa untuk
mendokumentasikan data kependudukan, data aset, maupun data pengembangan
desa. Pemanfaatan tools ini harus selaras dengan perkembangan sarana dan kapasitas
pemerintah desa dalam melakukan perencanaan dan pelayanan publik secara
transparan dan akuntabel. Kemudahan akses, personal account dan keterbukaan
informasi akan mendorong partisipasi masyarakat dalam kegiatan gotong-royong,
ungkrungan, swadaya maupun pengawasan. Sistem informasi yang dikelola oleh
pemerintah desa menggunakan SID dapat menjadi pendamping dalam memenuhi
kebutuhan monitoring dan evaluasi desa yang diselenggarakan oleh berbagai
kementerian dan lembaga supra desa. Penelitian ini ditujukan untuk mengkaji
rumusan (a) keberhasilan penerapan e-government: sistem informasi desa dalam
perspektif actor network theory (ANT); dan (b) dampak yang ditimbulkan oleh
keberhasilan penerapan SID tersebut. Metode yang digunakan adalah penelitian
kualitatif interpretif, yaitu suatu upaya untuk mendapatkan penjelasan berdasarkan
jalinan cerita hasil konstruk sosial dengan keterlibatan para aktor dalam membentuk
sebuah jaringan-aktor. Penelitian ini menemukan permasalahan dari sebuah desa
dengan letak geografis dan topografis pada dataran tinggi yang memiliki potensi
bencana longsor tiap tahun. Faktor alam yang kurang menguntungkan, memberi
inspirasi kepada aktor utama yaitu dua jurnalis warga (JW) untuk melakukan inisiasi
kepada aktor baru, baik masyarakat maupun perangkat desa dalam membentuk
sebuah jaringan-aktor sebagai solusi permasalahan kritis yang dihadapi oleh seluruh
masyarakat. (a) Jaringan-aktor yang stabil terbentuk, setelah warga desa memiliki
kesamaan pemahaman terhadap kebutuhan terhadap SID, dimana antar aktor terlibat
dengan peran masing-masing dalam membentuk jaringan-aktor melalui translasi
moment of problematization (P), moment of interessement (I), moment of enrollment
(E) dan moment of mobilization (M). (b) Dampak keberhasilan penerapan SID dibagi
menjadi dua, yaitu dampak internal dan eksternal. Dampak internal adalah dampak
keberhasilan yang dirasakan masyarakat desa Ngumbul dengan meningkatnya
partisipasi warga, layanan lebih cepat, transparansi, akuntabilitas dan meningkatnya
komunikasi dari dinas PMD, diskominfo, KOMPAK serta monitoring berjalan
dengan baik. Sedangkan dampak eksternal memberikan pengaruh kepada desa-desa
lain di Kabupaten Pacitan; desa, kecamatan lain dari kabupaten di Jawa Timur
maupun propinsi lain dengan melakukan studi tiru penerapan SID.