Show simple item record

dc.contributor.advisorAlbani Musyafa' S.T., M.T., Ph.D.
dc.contributor.authorDimas Thole Danutirto, 13511168
dc.date.accessioned2019-11-05T03:26:55Z
dc.date.available2019-11-05T03:26:55Z
dc.date.issued2019-09-04
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/16018
dc.description.abstractPesatnya pembangunan dalam beberapa waktu terakhir ini mengikuti tingginya perkembangan teknologi dalam bidang konstruksi. Alat berat dalam pekerjaan teknik sipil merupakan alat berat yang biasa digunakan untuk membantu dan juga meringankan pekerjaan manusia dalam pembangunan suatu struktur. Salah satu alat berat yang sering digunakan pada proyek pembangunan gedung bertingkat adalah tower crane. Setiap proyek dalam pelaksanaan maupun pemilihan alat berat yang digunakan berbeda-beda. Pada proyek Pembangunan Gedung Museum Muhammadiyah di Yogyakarta menggunakan sebuah tower crane yang mana diletakkan pada posisi paling efektif dan efisien mengingat luasnya lahan pada proyek tersebut. Penelitian ini akan menganalisis perbandingan Produktivitas tower crane Potain FO/23B di lapangan yang digunakan dalam Proyek Pembangunan Gedung Museum Muhammadiyah di Yogyakarta dengan Produktivitas tower crane XCMG FO/23B alternatif secara teoritis dengan spesifikasi yang berbeda. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan pengamatan tower crane Potain FO 23/B di lapangan dan mensimulasikan perhitungan Produktivitasnya dengan tower crane XCMG FO 23/B alternatif yang memiliki spesifikasi yang berbeda. Dalam penelitian akan dilakukan perbandingan spesifikasi, Produktivitas dan biaya operasional antara kedua tower crane. Produktivitas tower crane merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai atau output dengan seluruh sumber daya yang digunakan atau input. Output merupakan banyaknya material yang dipindahkan tower crane, sedangkan input merupakan waktu yang diperlukan untuk memindahkan material dari supply point ke demand atau tujuan. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa Produktivitas tower crane Potain memiliki Produktivitas sebesar 9.846,87 kg/jam lebih besar dibandingkan dengan Produktivitas tower crane XCMG sebesar 9.731,30 kg/jam. Selisih perbandingan kedua tower crane sebesar 115,58 kg/jam. Dalam sisi spesifikasi, tower crane Potain memiliki spesifikasi lebih baik dibandingkan dengan tower crane XCMG. Dalam spesifikasi ditunjukkan perbedaan mengenai kapasitas motor penggeraknya pada tower crane Potain dan tower crane XCMG. Kapasitas pengangkatan pada setiap pekerjaan nialinya dibawah batas kapasitas maksimal tower crane, sehingga kerja tower crane dinilai aman. Pada sisi biaya operasional, tower crane Potain memakan biaya sebesar Rp 492.521,15 per jam untuk beroperasi yang mana nilainya lebih besar sebesar 36,64% jika dibandingkan dengan tower crane XCMG dengan biaya sebesar Rp 360.458,99 per jam.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectBiayaen_US
dc.subjectProduktivitasen_US
dc.subjectTower Craneen_US
dc.titlePERBANDINGAN BIAYA DAN PRODUKTIVITAS TOWER CRANE ANTARA TIPE POTAIN FO/23B DAN XCMG FO/23B (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Gedung Museum Muhammadiyah di Yogyakarta)en_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record