Show simple item record

dc.contributor.advisorPrima Juanita Romadhona, S.T., M.Sc.,
dc.contributor.authorMuhammad Irwan, 12511411
dc.date.accessioned2019-11-04T07:05:46Z
dc.date.available2019-11-04T07:05:46Z
dc.date.issued2019-08-30
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/15976
dc.description.abstractSalah satu kota besar di Indonesia yang kini mulai tidak terlepas dari masalah kemacetan, yakni Yogyakarta. Kemacetan seringkali terjadi pada jam-jam sibuk di Simpang Gamping dan Simpang Pelem Gurih, di jalan Ring Road (Magelang-Purworejo). Barat yang merupakan jalan nasional arteri primer yang berfungsi sebagai jalan bebas hambatan. Dalam penelitian ini, mikrosimulasi lalu lintas dengan software VISSIM digunakan untuk melakukan analisis panjang antrian, tundaan dan kecepatan pada kondisi eksisting dan perancangan koordinasi sinyal. Penelitian dilakukan dengan metode survei lapangan yang meliputi volume lalu lintas, geometri simpang yaitu lebar jalan serta bahu jalan dan kecepatan kendaraan. Selain menggunakan software VISSIM, tingkat kinerja simpang mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan nomor PM 96 Tahun 2015. Dari perencanaan Alternatif 1 dan 2 pada jam puncak yang paling terbaik adalah alternatif kedua, dari alternatif 2 ini lebih mengutamakan perubahan lengan antar simpang yaitu Simpang 1 ke Simpang 2 (arah Barat 1 ke Selatan 2) dan Simpang 2 ke Simpang 1 (arah Utara 2 ke Timur 1), hasil penurunan panjang antrian yang signifikan, waktu tempuh yang lebih cepat dari sebelumnya, serta tundaan yang mengalami peningkatan sehingga kinerja pelayanan dari kedua simpang tersebut lebih bagus dari kondisi eksisting. Berdasarkan nilai tundaan tersebut didapat tingkat pelayanan pada Simpang pertama lengan Timur D, Selatan E dan Barat C dan di Simpang 2 tingkat pelayanannya pada lengan Utara yaitu E, Timur E, Barat E dan Selatan sendiri tetap F hanya nilai panjang antrian, serta tundaan mengalami penurunan drastis. Jika di tinjau dari kecepatan antar simpang rute Simpang 1 ke Simpang 2 (arah Barat 1 ke Selatan 2) mengalami kenaikan kecepatan, tingkat pelayanan mengalami perubahan dari F menjadi E, sedangkan tingkat pelayanan rute Simpang 2 ke Simpang 1 (arah Utara 2 ke Timur 1) tidak mengalami perubahan (tingkat pelayanan E).en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectKoordinasi Sinyalen_US
dc.subjectMikrosimulasien_US
dc.subjectLarangan Belok Kananen_US
dc.subjectVISSIMen_US
dc.titleEVALUASI DAN KOORDINASI ANTAR SIMPANG DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MIKROSIMULASI (VISSIM) (Studi Kasus : Simpang Gamping – Simpang Pelem Gurih)en_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record