SINTESIS BIODIESEL DARI MINYAK KEDELAI DENGAN METODE ELEKTROLISIS MENGGUNAKAN REAKTOR TIPE-H TANPA KO-SOLVENT DAN KATALIS
Abstract
Sumber bahan bakar fosil yang menipis telah mendorong peneliti di
seluruh dunia untuk mengembangkan sumber energi terbarukan seperti biodiesel
sebagai energi alternatif untuk menggantikannya. Pada penelitian ini telah
dilakukan sintesis biodiesel dari minyak kedelai dengan metode elektrolisis tanpa
ko-solvent dan katalis basa. Elekroda grafit (G), tembaga stainless steel (SS) dan
titanium (Ti) diigunakan sebagai material anoda (+) dan katoda (-) dengan variasi
sebagai berikut: G(+)G(-); G(+)Ti(-); G(+)SS(-); G(+)Cu(-). Evaluasi penggunaan
varisi elekroda dilakukan melalui elektrolisis air dengan elektrolit natrium klorida
(NaCl) 0-0,8 M dengan reaktor tIpe-H. Pengukuran pH dan arus listrik dilakukan
untuk mengevaluasi aktivitas katalitik ion hidrogen (H+) dan hidroksida (OH-)
dari air. Elektrolisis biodiesel dilakukan selama 1 jam menggunakan elektroda
G(+)Ti(-) dengan dengan penambahan 2,8 M NaCl sebanyak 5% dan 10% dari
total volume pada tegangan 20 V. Proses pencampuran minyak-metanol dilakukan
dengan 2 cara. Pertama dengan pengadukan menggunakan batang pengaduk
magnet (Ø 8 mm x 15 (p) mm) pada posisi knop yang tetap selama proses
berlangsung tetapi tidak ditemukan kandungan biodiesel pada produk. Kedua
diawali dengan pengadukan selama 1 jam menggunakan batang pengaduk magnet
(Ø 8 mm x 15 (p) mm) pada posisi knop yang tetap sebelum proses elektrolisis
lalu dilakukan pengadukan selama proses berlangsung. Pada penelitian ini,
sintesis FAME dengan metode elektrolisis dapat dilakukan tanpa penambahan kosolvent
dan katalis pada suhu kamar. Hasil menunjukkan bahwa penggunaan 5%
elektrolit menghasilkan konversi asam lemak metil ester (FAME) sebesar 83,12%
dengan kemurnian sebesar 99,88%. Namun, pada penggunaan 10% elektrolit,
konversi FAME berkurang menjadi 81,03% dengan kemurnian sebesar 96,41%
karena suatu aktivitas ion klorida.
Collections
- Chemistry [535]