dc.description.abstract | Diantara beberapa sungai yang melintas di Yogyakarta, Sungai Code
menjadi pusat perhatian banyak pihak dan memiliki tingkat yang padat dalam
pengelolaannya. Kawasan sungai code memiliki potensi positif berupa letak
strategis dalam orientasinya dengan lokasi lain. Dengan berjalannya waktu semakin
meningkatnya aktivitas pembangunan ekonomi, perubahan tata guna lahan dan
meningkatnya pemukiman yang padat telah menghiasi bantaran sungai dan kondisi
kualitas airnya menunjukkan cenderung semakin memburuk. Tujuan adanya
penilitian ini adalah menganalisa dampak tata guna lahan terhadap kualitas air
dengan parameter Mikrobiologi dan Fisika. Penelitian ini menggunakan software
ArcGIS 10.4.1 dan data Inageoportal tahun 2016. Metode untuk menentukan status
baku mutu air yaitu Indeks Pencemaran, dan untuk mencari hubungan antara tata
guna lahan dengan kualitas air digunakan Metode Spearmen’s. Luas keseluruhan
daerah DAS sungai code adalah 4823,36 Hektar. Kualitas air hasil uji lab di
klasifikasikan menggunakan metode Indeks Pencemaran. Hasil Rata-rata indeks
pencemaran terhadap lokasi dari titik 1 – 10 adalah 4,47, 4,01, 3,96, 5,08, 5,78,
4,61, 5,83, 5,82, 8,72, 7,30, dan 5,79. Lokasi sampling ini dikategorikan tercemar
pada setiap titik, hal ini diakibatkan dari tingkat pemukiman yang sangat tinggi,
penggunaan pestisida/pupuk cair pada perkebunan, dan penggunaan pupuk kompos
pada daerah persawahan. sehingga hasil menggunakan perhitungan SPSS metode
Spearmen’s terdapat hubungan antara penggunaan lahan dengan kualitas air yaitu,
pemukiman, sawah, kebun dengan kualitas air parameter mikrobiologi. | en_US |