| dc.description.abstract | Pengaruh urbanisasi mengakibatkan pertumbuhan penduduk dikota Yogyakarta menjadi sangat padat. Pertumbuhan penduduk tersebut mengakibtakan kebutuhan rumah semakin meningkat. Contoh yang paling nyata adalah kampung Jogoyudan Yogyakarata. Kampung yang berada pada pinggiran Sungai Code mempunyai masa antar bangunan yang sangat sempit. Ditambah lagi kebiasaan warga yang masih belum bisa menjaga linggkungan sekiatar terutama daerah sungai Code. Tidak berhenti disitu saja, para penduduk dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari mulai berinisaitif dengan cara menanam sayuran dapur pada belakang rumah dengan media sederhana guna menambah kebutuhan pangan mereka. Tujuan dari Proyek Akhir Sarjana ini yaitu merancang hunian vertikal dengan memiliki sistem pertanian mandiri maupun kelompok untuk merespon keterbatasan lahan akan hunian dan pemenuhan kebutuhan pangan bagi para penghuni. Penataan hunian secara vertikal dinilai efiesien guna menampung penghuni dalam jumlah banyak dengan keterbatasan lahan yang terbatas. Penyelesaian persoalan hunian vertikal berkonteks pada lokasi site dengan melihat karakter dan budaya pada masayarakat sebelum adanya hunian vertikal. Perilaku gotong-royong, guyup (berkumpul), dan bercocok tanam para warga sebelumnya menjadi konsep hunian veertikal dengan menekankan suasana dan budaya perilaku kampung pada rancangan Kampung Vertikal Jogoyudan, sekaligus memberikan sistem Urban Farming sebagai lahan pertanian mandiri dan kelompok yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan serta sebagai ruang interaksi sosial antar penghuni. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu survey data, wawancara dengan warga RW 10 Jogoyudan, perangkat kampung Jogoyudan dan obseervasi langsung pada site guna mendapatkan data primer yang berupa kondisi fisik lingkungan RW 10 kampung Jogoyudan, kegiatan rutin warga serta data jumlah kepala keluarga RW 10 kampung Jogoyudan. Sementara data sekunder diperoleh dari kajian buku, tesis, jurnal, peraturan terkait, artikel dan berita yang mendukung. Hasil dari perancangan ini yaitu berupa rumah tinggal dengan konsep kampung vertikal pada Rw 10 Jogoyudan yang mempunyai sistem Urban farming berupa pertanian sayuran dapur dan buah. Kampung vertikal ini diwujudkan dalam ruang komunal setiap lantai yang mampu memberikan kegiatan sosial berupa pertanian Hidroponik dan Aquponik sebagai media interaksi penghuni. Sementara kegiatan pertanian madiri dilakukan pada tiap hunian | en_US |
