Hunian Bertingkat di Samirono dengan Solatube sebagai Pendekatan Perancangan Pencahayaan Alami untuk Antisipasi Mikroba
Abstract
Proyek akhir sarjana ini bertujuan untuk merancang hunian bertingkat dengan
pendekatan pencahayaan alami dengan menggunakan solatube dan shading dalam
menyediakan cahaya alami untuk antisipasi mikroba di dalam ruang. Rancangan hunian
ini ditujukan untuk menjawab permasalahan khusus: (a) Bagaimana menyediakan hunian
vertikal untuk warga RT 05 Padukuhan Samirono?; (b) Bagaimana menyediakan cahaya
alami dengan iluminan minimal 60-120 lux untuk ruang huni bertingkat?; (c) Bagaimana
strategi cahaya alami yang digunakan untuk meminimalisir cahaya dan pemindahan
cahaya untuk ruang redup?; (d) Bagaimana mengorientasikan massa yang dapat
mengintegrasikan ruang huni dalam mendapatkan cahaya minimal 60-120 lux untuk ruang
huni bertingkat?; (e) Bagaimana menyediakan vegetasi penyaring polusi di dalam tapak
hunian vertikal?
Perancangan ini dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu melalui kajian-kajian
pustaka, menentukan kerangka berpikir perancangan, merumuskan permasalahan
rancangan, menelusuri permasalahan rancangan, merancang, dan menguji hasil rancangan
dengan software Dialux. Dari hasil rancangan dihasilkan: (a) Hunian yang dirancang
dilengkapi dengan unit huni dengan tiga tipe yaitu luas 30 m2 (2 jiwa), luas 42 m2 (3 jiwa),
dan luas 60 m2 (4 jiwa) yang dilengkapi dengan fasilitas pendukung, pelayanan, dan
pengelolaan; (b) Lima buah massa dengan eksterior koridor dan ruang huni unilateral yang
mengaplikasi material berwarna putih dengan reflektivitas cahaya 80-90%, hardcover dan
softcover lansekap beton (30-50%), rumput (20-30%), tanah (7-10%), kaca bukaan dengan
penetrasi cahaya 80-90%, reflektivitas 20%, dan bantuan vegetasi filtrasi dengan pantulan
daun hijau (25-32%), kayu coating putih dengan reflektivitas 80%; (c) Disediakannya 1
s.d. 2 buah solatube pada area ruang keluarga, dapur, dan ruang makan yang menjadi satu
kesatuan dengan diameter 53 cm dan reflektor kaca, serta shading dengan ukuran 55 x 265
cm; (d) Orientasi gubahan massa yang meliputi ruang dan bukaannya diarahkan pada
kemiringan sudut 45o terhadap altitude cahaya -0.83o s.d. 27.84o; -0.83o s.d. 36.84o; dan -
0.83o s.d. 35.96o dan menghindari altitude cahaya 57.27o s.d. 32.09o; 79.07o s.d. 37.34o;
dan 72.08o s.d. 38.85o, utamanya cahaya diberikan pada ruang huni pada tanggal 21 Juni,
21 September, dan 21 Desember pada pukul 08:00 hingga 09:00 cahaya sehat; (e) Zona A
(Cassia sp./3 buah, Pisionia alba /13 buah); Zona B (Acalypha wilkesiana/14 buah); Zona
C (Cassia sp./1 buah, Canangium odorantum/2 buah, Erythrina variegata/2 buah, Acalypha
wilkesiana/7 buah, Pisionia alba /3 buah); Zona D (Cassia sp./3 buah dan Canangium
odorantum/3 buah). Berdasarkan hasil pengujian Dialux, keberadaan solatube mampu
menambahkan cahaya ke dalam ruang dari ke tiga bulan yang diuji dengan range 194 s.d.
950 lux. Sedangkan untuk ke lima massa utama memiliki variasi cahaya yang masuk
dengan range 100 s.d. 2500 lux. Maka kebutuhan cahaya telah terpenuhi untuk
menyingkirkan mikroba di dalam ruang.
Collections
- Architecture [3648]