Show simple item record

dc.contributor.advisorIr. Ahmad Saifudin M, MT, IAI, AA
dc.contributor.authorFauzan Meidy Akbar, 13512058
dc.date.accessioned2019-02-13T01:37:20Z
dc.date.available2019-02-13T01:37:20Z
dc.date.issued2019-02-06
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/13557
dc.description.abstractTujuan utama dari perancangan ini adalah merancang bangunan asarma yang mendukung semua kegiatan mahasiswanya dan memiliki tingkat keamanan tinggi sedangkan tujuan khusus dari perancangan ini adalah merancang bangunan asrama yang inklusif, dalam artian tanpa memperdulikan latar belakang seseorang sehingga mereka dapat hidup berdampingan dan saling tolong menolong satu sama lain dan menjadikan lingkup bangunan ini menjadi living communal space yang memberikan rasa aman bagi para penghuninya. Daerah Babarsari dipilih untuk menjadi basis dari perancangan ini dikarenakan adalah history kota tersebut adalah kota yang padat hunian mahasiswa tapi berbanding terbalik dengan keamanan yang didapatkan para penghuninya diakibatkan sikap individualis yang masih melekat pada seorang mahasiswa yang harus ditumpas melalui desain ini dengan kecakapan teori CPTED ( crime prevention through environtmental design ) yang menjadikan para penghuni kosan / kontrakan menjadi watchdog untuk lingkungannya sendiri. Sederhananya adalah ketika rancangan rancangan lain mewajibkan untuk adanya security khusus untuk mengamankan bangunan, dalam teori CPTED hal tersebut di minimalisir sekecil mungkin dan memperbanyak atau menambahkan jam aktivitas penghuni sehingga bangunan tersebut terpantau sendiri secara langsung oleh penghuni bangunan tersebut. Dalam rancangan ini, gate atau gerbang adalah hal yang tidak perlu digunakan dalam rancangan bangunan tapi bagaimana cara merancang lingkungan bangunan dengan menempatkan watchdog – watchdog tadi untuk berada di bagian entrance sampai pintu pertaman main building yakni dengan cara menerapakan bangunan co working maupun communal space yang berada di outdoor sehingga para pengunjung yang sedang menempati areal tersebut sadar dan menjadi watchdog secara tidak langsung bagi penghuni lain disekitarnya dan memberikan rasa aman ketika ada banyak orang disekitar maupun sedikit. Data tanaman, orientasi bangunan, serta orientasi coworking & communal space sangat berpengaruh untuk perancangan ini. Metode perancangan lebih diutamakan pada lanskap dan pengolahan ruang dalam bangunan. Dengan perancangan ini, maka didapat bangunan yang memiliki tingkat keamanan yang tinggi serta menginklusifkan kegiatan para penghuni bangunan inien_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectrasa amanen_US
dc.subjectinklusifen_US
dc.subjectliving communal spaceen_US
dc.subjectcrime prevention through environmental designen_US
dc.subjectwatchdogen_US
dc.subjectcoworking & communal spaceen_US
dc.titleASRAMA INKLUSIF MAHASISWA BABARASI DEPOK SLEMAN DENGAN PENDEKATAN LIVING COMMUNAL SPACEen_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record