Show simple item record

dc.contributor.authorFachrodiani, Widia
dc.date.accessioned2019-02-04T04:27:03Z
dc.date.available2019-02-04T04:27:03Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/13464
dc.description.abstractDi dalam lingkungan bisnis yang kompleks dan bergolak, perusahaan tidak dapat lagi memperoleh keuntungan secara kompetitif dengan hanya mengandalkan aset yang terlihat. Perusahaan yang berhasil adalah yang dapat menginvestasi dan mengelola kemampuan serta asetnya yang tidak terlihat. Bagaimanapun juga, pengukuran keuangan sendiri tidak lengkap untuk menuntun dan mengevaluasi bagaimana perusahaan menciptakan nilai masa depan melalui investasi di pelanggan, karyawan, proses dan inovasi. Sekarang ini, model akuntansi keuangan harus diperluas untuk menggabungkan penilaian dan aset perusahaan baik terlihat ataupun tidak terlihat. Dari sini muncullah kebutuhan akan penggunaan balanced scorecard. Tujuan dari penelitian ini adalah unluk mengetahui kemungkinan penerapan balanced scorecard sebagai sistem pengukuran kinerja manajemen pada rumah sakit Proses pengujiannya adalah; pertama rnendeskripsikan misi ke dalam strategi perusahaan kemudian menerjemahkan dan mengadaptasikannya menjadi ukuran kinerja rumah sakit Panti Rapih sesuai klasifikasi balanced scorecard, yang terbagi menjadi empat perspektif yaitu keuangan, konsumen, proses bisnis internal dan pembelajaran dan pertumbuhan. Pengukuran kinerja pada perspektif keuangan menggunakan pendapatan, ROI dan rasio keuangan. Pengukuran kinerja pada perspektif konsumen menggunakan jumlah penjualan dan prosentase kepuasan, kepercayaan dan loyalitas pasien. Pengukuran kinerja pada perspektif proses bisnis internal menggunakan, peningkatan kualitas produksi barang cacat dan efektivitas kegiatan penagihan piutang. Pengukuran. kinerja pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan menggunakan rasio antara biaya pelatihan dengan jumlah karyawan, rasio antara jumlah karyawan yang ikut pelatihan dengan jumlah karyawan keseluruhan dan prosentase kemampuan, komitmen kesiapan menghadapi persaingan global Karyawan. Penilaian pada masing-masing pengukuran kinerja di empat perspektif yang berbeda menunjukkan hubunga sebab akibat. Berdasarkan hasil penelitian, sistem pengukuran kinerja PT Aseli Dagadu Djogja tidak tepat lagi dalam merespon lingkungan bisnis yang kompleks dan bergolak Manajemen seharusnya menggunakan balanced scorecard dalam mengukur kinerja perusahaan Supaya sukses, akan lebih baik apabila menggunakan bentuk balanced scoreard yang telah ditentukan.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectMeasuring Management Performanceen_US
dc.subjectUsing Balanced Scorecarden_US
dc.subjectThe Case Of Small Manufacturing Companyen_US
dc.titleMeasuring Management Performance Using Balanced Scorecard: The Case Of Small Manufacturing Companyen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record