Measuring Management Performance Using Balanced Scorecard: The Case Of Small Manufacturing Company
Abstract
Di dalam lingkungan bisnis yang kompleks dan bergolak, perusahaan tidak dapat lagi
memperoleh keuntungan secara kompetitif dengan hanya mengandalkan aset yang
terlihat. Perusahaan yang berhasil adalah yang dapat menginvestasi dan mengelola
kemampuan serta asetnya yang tidak terlihat. Bagaimanapun juga, pengukuran keuangan
sendiri tidak lengkap untuk menuntun dan mengevaluasi bagaimana perusahaan
menciptakan nilai masa depan melalui investasi di pelanggan, karyawan, proses dan
inovasi. Sekarang ini, model akuntansi keuangan harus diperluas untuk menggabungkan
penilaian dan aset perusahaan baik terlihat ataupun tidak terlihat. Dari sini muncullah
kebutuhan akan penggunaan balanced scorecard.
Tujuan dari penelitian ini adalah unluk mengetahui kemungkinan penerapan balanced
scorecard sebagai sistem pengukuran kinerja manajemen pada rumah sakit Proses
pengujiannya adalah; pertama rnendeskripsikan misi ke dalam strategi perusahaan
kemudian menerjemahkan dan mengadaptasikannya menjadi ukuran kinerja rumah sakit
Panti Rapih sesuai klasifikasi balanced scorecard, yang terbagi menjadi empat perspektif
yaitu keuangan, konsumen, proses bisnis internal dan pembelajaran dan pertumbuhan.
Pengukuran kinerja pada perspektif keuangan menggunakan pendapatan, ROI dan
rasio keuangan. Pengukuran kinerja pada perspektif konsumen menggunakan jumlah
penjualan dan prosentase kepuasan, kepercayaan dan loyalitas pasien. Pengukuran kinerja
pada perspektif proses bisnis internal menggunakan, peningkatan kualitas produksi
barang cacat dan efektivitas kegiatan penagihan piutang. Pengukuran. kinerja pada
perspektif pembelajaran dan pertumbuhan menggunakan rasio antara biaya pelatihan
dengan jumlah karyawan, rasio antara jumlah karyawan yang ikut pelatihan dengan
jumlah karyawan keseluruhan dan prosentase kemampuan, komitmen kesiapan
menghadapi persaingan global Karyawan. Penilaian pada masing-masing pengukuran
kinerja di empat perspektif yang berbeda menunjukkan hubunga sebab akibat.
Berdasarkan hasil penelitian, sistem pengukuran kinerja PT Aseli Dagadu Djogja tidak
tepat lagi dalam merespon lingkungan bisnis yang kompleks dan bergolak Manajemen
seharusnya menggunakan balanced scorecard dalam mengukur kinerja perusahaan
Supaya sukses, akan lebih baik apabila menggunakan bentuk balanced scoreard yang telah
ditentukan.
Collections
- Akuntansi [4399]