PENGARUH TERAK TUNGKU PABRIK GULA MADUKISMO SEBAGAI BAHAN TAMBAH TERHADAP KUAT TEKAN DAN TARIK BETON MUTU TINGGI (THE EFFECT OF SLAG MADUKISMO SUGAR MILLFURNACE AS THE ADDITIONAL MATERIAL TO THE COMPRESSIVE STRENGTH AND TENSILE STRENGTH OF HIGH QUALITY CONCRETE)
Abstract
Abstrak: Secara umum beton merupakan campuran dari agregat halus dan agregat kasar (pasir, krikil, batu pecah, atau jenis agregat lain) dengan semen dan air dalam perbandingan tertentu. Perkembangan teknologi dalam bidang konstruksi di Indonesia terus menerus mengalami peningkatan. Hal ini tidak lepas dari tuntutan dan kebutuhan masyarakat terhadap fasilitas infrastruktur yang semakin maju. Perencanaan fasilitas-fasilitas tersebut mengarah kepada digunakannya High strength concrete (beton mutu tinggi) yaitu sebuah tipe beton mutu tinggi yang secara umum memiliki kuat tekan 6000 psi (40 MPa) atau lebih, dimana beton mutu tinggi (high strength concrete) yang tercantum dalam SNI 03-6468-2000 (Pd T-18-1999-03), yang mencakup kekuatan, ketahanan (keawetan), masa layan dan efisiensi. Dewasa ini telah banyak dilakukan berbagai penelitian untuk menghasilkan beton mutu tinggi. Salah satu masalah yang mempengaruhi kuat tekan beton khususnya beton mutu tinggi adanya porositas. Porositas diakibatkan adanya partikel-partikel bahan penyusun beton yang relatif besar, sehingga kerapatan tidak maksimal. Sedangkan porositas yang lebih kecil menghasilkan mutu beton yang lebih tinggi, relatif lebih awet dari pada beton normal. Untuk mengurangi porositas dapat digunakan bahan tambah yang memiliki partikel sangat halus dan umumnya lolos saringan no.200. Salah satu bahan material tersebut yaitu terak tungku pabrik gula PT.Madubaru PG-PS.Madukismo Bantul, Yogyakarta. Dalam penelitian ini kandungan terak tungku ditambahkan 20%, 21,5%, 23%, 24,5%, dan 26%, serta Superplasticizer (Sika Viscocrete-1003) sebesar 0,6% dari berat semen. Analisis dalam penelitian ini adalah kuat tekan beton dengan benda uji silinder beton berdiameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Metode perencanaan campuran beton sesuai dengan standar SNI-03-6468-2000 dengan kuat tekan 40 MPa atau lebih. Kuat tekan tertinggi pada umur 28 hari ditemukan pada penambahan terak tungku 20% dari berat semen, yaitu 47,5 MPa. Kuat tarik belah tertinggi pada umur 28 hari ditemukan pada penambahan terak tungku 20% dari berat semen, yaitu 3,1 MPa. Nilai slump berkisar antara 25-50 m, sedangkan seiring penambahan terak tungku berat volume mengalami penurunan sebaliknya dengan penyerapan air mengalami peningkatan. Maka berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan terak tungku secara garis besar terjadi penurunan kuat tekan dimana hal ini disebabkan terak tungku memiliki sifat higrokopik atau zat yang menyerap air dengan baik sehingga menghasilkan nilai slump yang kecil, menghasilkan workability rendah, menyebabkan porositas, penyerapan air yang tinggi, dan menghasilkan berat volume rendah yang menyebabkan turunnya kekuatan beton.
Collections
- Civil Engineering [4205]