dc.description.abstract | Program UKM Goes Digital milik Telkom Indonesia merupakan salah satu program pembangunan masyarakat yang menjadikan pelaku UKM sebagai objek. Komunikasi partisipatif dikatakan dapat menjadi jembatan kuat untuk mensukseskan komunitas mencapai tujuanya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana komunikasi partisipatif, pendukung serta penghambat yang dimiliki UKM Goes Digital Lidiah Art dan Bandeng Darmono.
Metode yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif. melakukan pengumpulan data melalui observasi dan wawancara bersama UKM Lidiah Art, dan Bandeng Darmono, kemudian melakukan analisis data yang telah dikumpulkan lalu menyajikan hasil analisis secara deskriptif.
Hasil analisis menunjukkan bahwa kedua UKM objek melakukan tingkat komunikasi partisipatif, (implementasi, evaluasi, pemanfaatan hasil, dan pembuatan keputusan). Contohnya, partisispasi UKM Lidiah Art dalam pembuatan keputusan, diketahui untuk bergabung bersama UKM Goes Digital, pemilik UKM Lidiah Art memberikan proposal secara langsung ke pihak Telkom Indonesia.
Adapun kedua UKM Objek juga melakukan konsep komunikasi partisipatif (Heteroglasia, dialogis, poliponi, dan karnaval) disetiap tingkatan yang ada. Terjad heteroglasia di UKM Lidiah Art pada tingkat partisipasi dalam implementasi, salah satunya perbedaan mulai dari keragaman umur, kerakomunitas, dan pekerjaan yang tergabung dalam Lidiah Art.
Hasil penelitian juga menampilkan faktor pendukung dan penghambat kedua UKM digital objek. Faktor pendukung seperti memiliki karyawan khusus untuk digital, memiliki label halal dan SNI. Adapun Faktor penghambat kedua UKM digital ini berbeda,contohnya untuk UKM Bandeng Darmono, akan menjadi faktor penghambat apabila program UKM Goes Digital ini berhenti, melihat belum adanya kesiapan UKM Bandeng Darmono dalam hal SDM digital, dan hal ini tidak menjadi faktor penghambat untuk UKM Lidiah Art | en_US |