dc.contributor.advisor | Puji Rianto, S.IP., M.A | |
dc.contributor.author | LAILA MAULINA, 14321153 | |
dc.date.accessioned | 2019-01-15T03:31:36Z | |
dc.date.available | 2019-01-15T03:31:36Z | |
dc.date.issued | 2018-08-27 | |
dc.identifier.uri | https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/12750 | |
dc.description.abstract | Objektivitas merupakan prinsip yang harus ada pada setiap berita. Objektivitas dalam pemberitaan mempunyai arti bahwa berita bebas dari kepentingan apapun seperti dari wartawan ataupun perusahaan media itu sendiri serta berita yang disajikan dengan menjelaskan fakta yang benar-benar terjadi, independen dan tidak memihak. Hal ini terkadang sulit untuk diterapkan saat membuat berita, apalagi seperti wartawan media siber yang dijar-kejar yang namanya kecepatan atau akurasi. Mereka dituntut dengan deadline yaitu dengan membuat berita yang objektif akurat serta cepat disampaikan kepada publik. Dengan tujuan agar publik dapat mengkonsumsi berita yang benar dan cepat dengan kebaharuan informasi-informasi yang disajikan oleh media siber. Oleh sebab itu pada penelitian ini ingin melihat media Detik.com (media online berita pertama) dan Tirto.id (media baru berita online) pada pemberitaan “Pilgub DKI Jakarta Putaran Ke-2”. Yang mana dalam memberitakan isu ini membutuhkan ke-objektivitasan serta kecepatan untuk disampaikan dengan benar kepada publik disamping harus menghilangkan kepentingan apapun atau keberpihakan semata dengan cagub/cawagub yang mengikuti pemilihan gubernur DKI Jakarta ini.
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah analisis isi kuantitatif dan tipe dari penelitian ini adalah deskriptif dengan analisis isi. Hasil yang didapatkan bahwa berita “Pilgub DKI Jakarta Putaran Ke-2” di media Detik.com dan Tirto.id pada periode 1-19 April 2017 bahwa dikedua media online berita ini seluruh beritanya masuk kedalam kategori berita yang objektif yaitu sesuai dengan prinsip objektivitas yang ada di PPMS (Pedoman Pemberitaan Media Siber) serta yang terdapat pada teori Westertahl yaitu “Keberimbangan Berita dan Akurasi”. Namun, tidak dipungkiri tetap masih ada beberapa berita yang terindikasi berita yang tidak objektif karena merujuk pada salah satu calon gubernur | en_US |
dc.publisher | Universitas Islam Indonesia | en_US |
dc.subject | Objektivitas | en_US |
dc.subject | Media Siber | en_US |
dc.subject | PPMS (Pedoman Pemberitaan Media Siber) | en_US |
dc.title | Objektivitas Pemberitaan Pilgub DKI Jakarta Putaran ke-2 berdasarkan Pedoman Pemberitaan Media Siber Dewan Pers | en_US |
dc.type | Undergraduate Thesis | en_US |