Show simple item record

dc.contributor.advisorAli Minanto, S.sos, M.A
dc.contributor.authorADITYA RAKARENDRA, 13321038
dc.date.accessioned2019-01-15T01:29:31Z
dc.date.available2019-01-15T01:29:31Z
dc.date.issued2018-10-23
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/12719
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pesan – pesan pelestarian lingkungan yang ada pada mural karya Megan Wilson, Nano Warsono, Christoppher Statton, dan Taring Padi. Mural adalah salah satu bentuk kesenian yang diciptakan dengan memanfaatkan ruang yang luas dimana biasanya ruang yang digunakan ialah dinding atau tembok dengan pemuatan unsur gambar tertentu menyerupai lukisan besar. Mural juga merupakan salah satu bentuk seni yang dihasilkan dengan melukis atau menggambar pada suatu media datar dan luas. Mural kemudian juga dimanfaatkan oleh para pencipta seni untuk menyampaikan aspirasi dan kritik sosial. Pelestarian lingkungan merupakan salah satu wacana yang seringkali diupayakan untuk dapat dilakukan di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan lingkungan merupakan aspek penting dalam kehidupan. Adapun salah satu tindakan pengawasan yang seringkali dilakukan oleh masyarakat ialah melalui tindakan mengkritisi dengan berbagai metode. Mulai dari penyampaian aspirasi secara langsung kepada pemerintah, hingga pada upaya kritis melalui seni. Pengawasan terhadap kerusakan lingkungan yang dilakukan melalui seni kemudian dijumpai dalam bentuk mural dengan muatan pesan-pesan pelestarian lingkungan hidup di dalamnya. Metode yang digunakan adalah pendekatan desktiptif kualitatif. Dengan melakukan pengumpulan data yaitu Observasi untuk melihat langsung karya dan melihat lingkungan sekitarnya, dan Dokumentasi untuk mengambil gambar dari karya mural yang berhubungan dengan pelestarian lingkungan hidup. Hasil dari analisis yang telah dilakukan ialah : (1) Karya Megan Wilson yang merepresntasikan mengenai kesejahteraan bagi seluruh warga masyarakat. (2) Karya Christpher Statton dan Nano Warsono menggambarkan tentang pentingnya air bagi kehidupan masyarakat dimana realitas kehidupan pada saat ini bahwa keberadaan jumlah air sudah sangat menipis. (3) Karya Taring Padi Padi menampilkan dua sosok petani yang mulai kehilangan lahannya karena tergusur oleh pembangunan, dan merupakan kritik sosial terhadap pemerintahan pada saat ini yaitu dengan jargon “Jogja Ora Didol”.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectSemiotikaen_US
dc.subjectMuralen_US
dc.subjectPelestarian Lingkunganen_US
dc.titleTEMBOK DAN KRITIK LINGKUNGAN MEMBACA KARYA STREET ART DI DESA GENENGen_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record