PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK KEMEJA UNTUK MEMINIMASI DEFECT DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA (Studi Kasus Pada CV. Dakota Rumah Konveksi Yogyakarta)
Abstract
Dakota konveksi merupakan salah satu usaha yang bergerak dibidang konveksi yang
memproduksi berbagai macam sandang seperti kaos, kemeja, polo shirt, jaket dan lainlain.
Permasalahan yang dihadapi perusahaan adalah masih adanya produk cacat
dalam proses produksinya sehingga perlu dilakukan pengendalian kualitas dengan
metode six sigma. Pengendalian kualitas six sigma menggunakan tahapan DMAIC
(Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control) untuk mengetahui karakteristik cacat
produk, faktor yang menyebabkan cacat produk, dan perbaikan terhadap faktor
penyebab cacat produk tersebut. Pada tahap define, ditentukan objek yang merupakan
jenis produk yang mempunyai tingkat kecacatan tinggi yaitu produk kemeja dengan
karakteristik cacat produk (CTQ) yaitu jahitan tidak sempurna, accesoris tidak lengkap,
dan ketidakbersihan kemeja serta pembuatan diagram SIPOC kemeja. Pada tahap
measure, data yang digunakan adalah data atribut dan variabel. Untuk data atribut
nilai DPMO sebesar 42.963 DPMO dengan tingkat sigma 3,22. Untuk data variabel
ada 5 yaitu variabel lebar dada kemeja dengan nilai DPMO sebesar 27.747 unit pada
tingkat 3,41-sigma, variabel panjang badan kemeja dengan nilai DPMO sebesar 50.668
unit pada tingkat 3,14-sigma, variabel lebar bahu dengan nilai DPMO sebesar 41.791
pada tingkat 3,23-sigma, varibael lingkar badan dengan nilai DPMO sebesar 47.348
unit pada tingkat 3,17-sigma, dan variabel ½ lingkar lengan dengan nilai DPMO
sebesar 22.568 unit pada tingkat 3,50-sigma. Berdasarkan diagram sebab-akibat
penyebab cacat produk jahitan tidak sempurna adalah dari faktor manusia, mesin,
material, metode dan lingkungan. Hasil analisis FMEA diketahui nilai RPN tertinggi
yaitu faktor metode karena tidak adanya SOP dalam setting mesin, langkah kerja,
maupun pemeriksaan produk. Pada tahap improve menggunakan metode 5W+1H untuk
melakukan rencana tindakan perbaikan. Tahap control dilakukan oleh perusahaan
dengan melakukan monitoring (pengawasan).
Collections
- Industrial Engineering [2225]