Show simple item record

dc.contributor.advisorVembri Noor Helia, S.T., M.T.
dc.contributor.authorBelia Triska Maharani, 14522161
dc.date.accessioned2019-01-09T07:18:29Z
dc.date.available2019-01-09T07:18:29Z
dc.date.issued2018-11-08
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/12480
dc.description.abstractDakota konveksi merupakan salah satu usaha yang bergerak dibidang konveksi yang memproduksi berbagai macam sandang seperti kaos, kemeja, polo shirt, jaket dan lainlain. Permasalahan yang dihadapi perusahaan adalah masih adanya produk cacat dalam proses produksinya sehingga perlu dilakukan pengendalian kualitas dengan metode six sigma. Pengendalian kualitas six sigma menggunakan tahapan DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control) untuk mengetahui karakteristik cacat produk, faktor yang menyebabkan cacat produk, dan perbaikan terhadap faktor penyebab cacat produk tersebut. Pada tahap define, ditentukan objek yang merupakan jenis produk yang mempunyai tingkat kecacatan tinggi yaitu produk kemeja dengan karakteristik cacat produk (CTQ) yaitu jahitan tidak sempurna, accesoris tidak lengkap, dan ketidakbersihan kemeja serta pembuatan diagram SIPOC kemeja. Pada tahap measure, data yang digunakan adalah data atribut dan variabel. Untuk data atribut nilai DPMO sebesar 42.963 DPMO dengan tingkat sigma 3,22. Untuk data variabel ada 5 yaitu variabel lebar dada kemeja dengan nilai DPMO sebesar 27.747 unit pada tingkat 3,41-sigma, variabel panjang badan kemeja dengan nilai DPMO sebesar 50.668 unit pada tingkat 3,14-sigma, variabel lebar bahu dengan nilai DPMO sebesar 41.791 pada tingkat 3,23-sigma, varibael lingkar badan dengan nilai DPMO sebesar 47.348 unit pada tingkat 3,17-sigma, dan variabel ½ lingkar lengan dengan nilai DPMO sebesar 22.568 unit pada tingkat 3,50-sigma. Berdasarkan diagram sebab-akibat penyebab cacat produk jahitan tidak sempurna adalah dari faktor manusia, mesin, material, metode dan lingkungan. Hasil analisis FMEA diketahui nilai RPN tertinggi yaitu faktor metode karena tidak adanya SOP dalam setting mesin, langkah kerja, maupun pemeriksaan produk. Pada tahap improve menggunakan metode 5W+1H untuk melakukan rencana tindakan perbaikan. Tahap control dilakukan oleh perusahaan dengan melakukan monitoring (pengawasan).en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPengendalian kualitasen_US
dc.subjectSix sigmaen_US
dc.subjectDMAICen_US
dc.titlePENGENDALIAN KUALITAS PRODUK KEMEJA UNTUK MEMINIMASI DEFECT DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA (Studi Kasus Pada CV. Dakota Rumah Konveksi Yogyakarta)en_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record