DAMPAK INTERVENSI PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA REMAJA DI DUSUN CANDIREJO, DESA TEGALTIRTO, BERBAH, SLEMAN, DIY
Abstract
Pendahuluan: Masa remaja merupakan periode terjadinya pertumbuhan dan
perkembangan yang pesat baik secara fisik, psikologis, maupun intelektual. Sekitar 33,3% remaja
perempuan dan 34,5% remaja laki-laki yang berusia 15-19 tahun mulai berpacaran pada saat
mereka belum berusia 15 tahun. Pada usia tersebut dikhawatirkan belum memiliki keterampilan
hidup yang memadai, sehingga mereka berisiko memiliki perilaku pacaran yang tidak sehat,
antara lain melakukan hubungan seks pra nikah. Sifat dan perilaku berisiko pada remaja
memerlukan ketersediaan pelayanan kesehatan peduli remaja yang dapat memenuhi kebutuhan
kesehatan remaja termasuk pelayanan untuk kesehatan reproduksi. Tujuan: Adapun tujuan
pengabdian ini adalah mempersiapkan remaja untuk menjalani kehidupan kesehatan reproduksi
yang sehat dan bertanggung jawab dengan melihat apakah ada perbedaan pengetahuan kesehatan
reproduksi sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan. Metode: Pre dan Post test design dengan
jumlah peserta 25 orang, analisis data dengan Wilcoxon test. Hasil: 20 responden (80%)
pengetahuan setelah penyuluhan lebih tinggi dibandingkan sebelum penyuluhan. Median pre test
= 56, median post test = 68. Nilai p-value = 0,003 (<0,05). Kesimpulan: Ada perbedaan antara
pengetahuan kesehatan reproduksi sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan.