TINGKAT KONSENTRASI PERTUMBUHAN EKONOMI 33 KABUPATEN DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2011-2015
Abstract
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan salah satu indikator keberhasilan suatu
proses pembangunan. Adapun syarat bahwa pertumbuhan ekonomi tersebut efektif dalam
mengurangi tingkat pengangguran maka pertumbuhan tersebut lebih menyebar di setiap golongan
pendapatan termasuk digolongan penduduk miskin. Secara langsung, hal ini berarti pertumbuhan
perlu dipastikan terjadi disektor-sektor dimana penduduk miskin bekerja yaitu sector pertanian
atau sector yang padat karya. Adapun secara tidak langsung, diperlukan pemerintah yang cukup
efektif mendistribusikan manfaat pertumbuhan yang mungkin didapatkan dari sektor modern
seperti jasa yang padat modal. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi daerah dapat dilihat dari
pendapatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang merupakan salah satu indikator makro
yang penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu daerah pada suatu periode tertentu.
Secara kuantitatif, PDRB merupakan nilai barang dan jasa yang dihitung atas dasar harga berlaku
dan atas dasar harga konstan PDRB atas dasar harga berlaku digunakan untuk melihat besaran
ekonomi dan perubahan struktur ekonomi, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan digunakan
untuk melihat pertumbuhan ekonomi riil atau perubahan volume produksi. Penelitian ini
menggunakan analisis deskriptif dan konsentrasi geografis.
Dari hasil analisis yang dilakukan dapat menunjukkan bahwa tingkat konsentrasi geografis
(geographical concentration) pertumbuhan ekonomi dan IPM 33 kabupaten di Provinsi Sumatera
Utara selama tahun 2010-2015 menunjukkan indikasi pertumbuhan ekonomi dan IPM di tiap
kabupaten di sudah terdistribusi, meskipun besaran nilai GC bervariasi dari tahun ke tahun.
Tingkat konsentrasi geografis kemiskinan dan pengangguran menunjukkan bahwa pada tiap
kebupaten terdistribusi, artinya di Provinsi Sumatera Utara kondisi tersebut kurang baik karena
seharusnya kemiskinan dan pengangguran terpusat dibeberapa kabupaten bukan disetiap
kabupaten. Rata-rata pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Utara yang tertinggi pada tahun
2013 sedangkan rata-rata pertumbuhan yang terendah yakni pada 2015. Pertumbuhan ekonomi
dari 33 kabupten, sebagian besar wilayah tingkat pertumbuhannya diatas 5% dari tahun 2010-
2015. Provinsi Sumatera Utara. Pada tahun 2010, jumlah penduduk miskin terbanyak berada di
Medan dengan share 10 persen. Hal tersebut dibuktikan pada tahun yang sama secara regional,
share pengangguran di Medan juga lebih tinggi dibanding daerah lain.