EVALUASI MODEL PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT DI SURABAYA
Abstract
Pengelolaan zakat kini menjadi semakin penting ketika semakin banyak penduduk
Indonesia yang berada di bawah garis kemiskinan. Kini BPS mencatat pada Maret 2017, jumlah
penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan di Indonesia
mencapai 27,77 juta jiwa (10,64 %), bertambah sebesar 6,9 ribu jiwa dibandingkan dengan kondisi
September 2016 yang sebesar 27,76 juta jiwa (10,70%). Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang
tugasnya menghimpun dan menyalurkan zakat, infaq, dan shadaqah di Indonesia memiliki potensi
strategis yang bisa terus dikembangkan menjadi salah satu alat pemerataan pendapatan secara
nasional serta diharapkan dapat menjadi solusi dalam pengentasan kemiskinan. Hal ini terjadi
dikarenakan secara demografik, mayoritas penduduk Indonesia memeluk Islam, sehingga ada
kewajiban secara spiritual dan kultural untuk menunaikan zakat, dorongan berinfaq, dan
bershadaqah. Upaya LAZ menanggulangi masalah kemiskinan yang efektif adalah melalui
program pemberdayaan, dimana penerima bantuan menjadi lebih berprestasi, mandiri, serta dalam
keadaan yang lebih baik setelah diberdayakan. Model program pemberdayaan yang umum
dikembangkan oleh LAZ diantaranya adalah pemberdayaan pendidikan, kesehatan, sosial
kemanusiaan (penanggulangan bencana), dan ekonomi. “Evaluasi Model Pemberdayaan Fakir
Miskin Melalui Institusi Pengelola Zakat Di Surabaya” dilakukan dengan mengacu pada teori yang
dikembangkan Wirawan (2011) evaluasi dilakukan melalui 3 (tiga) hal, yakni: evaluasi proses
(process evaluation), evaluasi manfaat (outcome evaluation) dan evaluasi akibat (impact
evaluation). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi model pemberdayaan yang
dikembangkan oleh LAZ dalam usaha pemerataan pendapatan dan pengentasan kemiskinan di
Indonesia. Hasil dari penelitian ini, program-program LAZ yang telah terlaksana dengan baik
adalah pemberdayaan pendidikan dan kesehatan, sedangkan pemberdayaan ekonomi dan sosial
kemanusaiaan masih perlu adanya perbaikan-perbaikan.