IDENTIFIKASI PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) PADAT KLINIK GIGI DI KOTA YOGYAKARTA
Abstract
Klinik gigi merupakan salah satu penghasil limbah B3 yang bersifat infeksius. Organisasi kesehatan (WHO) pernah merilis, 40 persen kasus kematian pasien hepatitis dan HIV/AIDS diberbagai negara disebabkan karena buruknya pengelolaan sampah medis dari rumah sakit. Oleh sebab itu perlu adanya perhatian khusus terkait pengelolaan limbah khususnya limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) yang baik dari fasilitas pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis komposisi dan timbulan limbah B3 yang dihasilkan dari klinik gigi di Kota Yogyakarta dan mengidentifikasi manajemen pengelolaan limbah B3 yang telah dilakukan klinik gigi yang ada dikota Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan yaitu SNI 19-3964-1994 dengan sedikit modifikasi tentang metode pengambilan dan pengukuran contoh timbulan dan komposisi sampah perkotaan, sedangkan untuk mengidentifkasi manajemen pengelolaan limbah B3 menggunakan kuisioner checklist yang mengacu kepada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehuatan No 56 Tahun 2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Hasil dari penelitian ini adalah : total berat timbulan dan volume timbulan klinik gigi dikota Yogyakarta yang dijadikan sampel sebesar 0,38 kg/hari/unit dan 0,003𝑚3/hari/unit. Komposisi limbah yang dihasilkan klinik gigi di Kota Yogyakarta sarung tangan latex 42%, masker/celemek 5%, kapas/tisue 25%, saliva ejector 10%, alginate 15%, silicone 1%, jarum/benda tajam 3%, gigi 0,03%, selain itu 63% klinik gigi di Kota Yogyakarta telah melakukan upaya pengelolaan limbah B3 yang dihasilkan. Adapun upaya yang telah dilakukan meliputi : pemilahan, penyimpanan, pengemasan, tanggap darurat dan kebersihan.
Collections
- Environmental Engineering [1430]