dc.description.abstract | Kebudayaan merupakan suatu proses belajar maupun hasil karya manusia yang sangat mendasar, berakar pada pemikiran dan naluri, hal ini seperti yang diungkapkan
para pakar kebudayaan.
Kebudayaan Indonesia adalah kebudayaan Bhinneka
Tunggal Ika, hal ini menunjukkan adanya keanekaragaman
kekayaan budaya bangsa yang dirumuskan dalam satu kesatuan
dan tujuan.
Berbagai usaha pelestarian, pengkajian dan
peningkatan kebudayaan, dirasakan masih sangat kurang,
terutama upaya pelestarian seni budaya tradisional yang
dapat menunjukkan kepribadian dan aset budaya bangsa
Indonesia. Demikian halnya yang terjadi di kota
Yogyakarta, yang merupakan salah satu kota budaya, kota
pendidikan, kota pariwisata, maupun kota konfrensi
(muktamar) .
Salah satu kendala yang dihadapi yaitu belum
terbukanya wadah informasi dan komunikasi yang dapat
menampung aktifitas yang mengarah pada perkembangan
apresiasi seni budaya.
Pusat kebudayaan sebagai wadah informasi dan
pagelaran seni budaya adalah salah satu sarana fasilitas
alternatif pilihan, dengan menitik beratkan pada
keterpaduan (terpusat), yang secara fungsional dapat
mewadahi, memudahkan (efisiensi) pencapaian dan
penyelenggaraan bagi masyarakat (publik).
Pusat kebudayaan dengan kondisi yang terpusat, masih
juga dibutuhkan suatu kondisi pewadahan yang bersifat:
informatif, edukatif, aktraktif, dan rekreatif.
Untuk mencapai kondisi pewadahan di atas, dilakukan
penataan ruang luar dan ruang dalam dengan
mempertimbangkan faktor sirkulasi terhadap perilaku
manusia, yang mengarah pada bentuk arsitektural, serta
dapat mendukung peningkatan apresiasi seni budaya nasional
pada umumnya dan seni budaya di Yogyakarta pada khususnya. | en_US |