Show simple item record

dc.contributor.advisorMuhammad Ragil Suryoputro, S.T., M.Sc.
dc.contributor.authorTamara Astri Nirwana, 14522438
dc.date.accessioned2018-09-28T07:15:22Z
dc.date.available2018-09-28T07:15:22Z
dc.date.issued2018-09-10
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/10907
dc.description.abstractKeselamatan dan kesehatan kerja merupakan hal yang paling utama dan penting dalam suatu perusahaan. PT. Yamaha Indonesia merupakan suatu perusahaan industri manufaktur yang bergerak dalam bidang alat musik khususnya pembuatan piano. Dalam melakukan aktivitas produksinya, perusahaan ini membutuhkan integrasi antara manusia dan mesin. Manusia dan mesin merupakan asset yang sangat berharga dalam perusahaan ini. Selain itu, dalam melakukan produksinya, PT. Yamaha Indonesia menggunakan 712 mesin. Dimana mesin-mesin tersebut dioperasikan oleh manusia atau operator. Maka, dapat dikatakan bahwa interaksi antara manusia dan mesin sangatlah tinggi. Semakin tinggi interaksi manusia dengan mesin maka akan semakin tinggi pula risiko yang akan terjadi. Maka, hal itu dapat memungkinkan terjadinya kecelakaan kerja. Berdasarkan data kecelakaan kerja di PT. Yamaha Indonesia diketahui setiap periodenya terjadi kecelakaan kerja dimana mengakibatkan luka gores, luka sobek, luka potong, dan luka patah. Pada kenyataannya, perusahaan ini telah melakukan peramalan bahaya atau Risk Assessment dengan metode yang dianut perusahaan ini yaitu metode Kiken Yochi. Namun, Risk Assessment yang dilakukan belum optimal. Hal ini dikarenkan masih terdapat kecelakaan kerja berdasarkan dari data yang ada. Oleh karenanya, dibutuhkan suatu improvement dalam melakukan Risk Assessment. Berdasarkan data Risk Assessment yang ada, didapatkan lima mesin memiliki potensi bahaya. Maka, lima mesin tersebut dijadikan acuan untuk sebagai penilaian potensi bahaya dengan metode yang baru. Berdasarkan metode Kiken Yochi lima mesin tersebut diantaranya adalah Mesin Bench Saw dengan 2 temuan potensi bahaya, Mesin Cross Cut dengan temuan bahaya sebanyak 6, kemudian Mesin Moulder juga memiliki 6 temuan potensi bahaya, selanjutnya Mesin Double Tenoner memiliki 7 temuan potensi bahaya dan pada Mesin Clamp Carrier memiliki 9 potensi bahaya. Kelima mesin tersebut akan dilakukan pemetaan dan penilaian potensi bahaya dengan menggunakan metode JSA-Risk Register yaitu merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengetahui potensi bahaya yang ada. Pengkombinasian ini terbagi menjadi dua yaitu untuk perhitungan menggunakan metode JSA, dan untuk analisis menggunakan Risk Register (Diagram Fishbone). Setelah didapatkan hasil maka akan diberikan sebuah rekomendasi menggunakan Hierarchy of Control. Kemudian, pada penelitian ini juga terdapat improvement terkait pengangkatan beban secara manual. Hal ini dikarenakan, dalam PT Yamaha Indonesia belum terdapat penerapan mengenai hal itu.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectJSA-Risk Registeren_US
dc.subjectKiken Yochien_US
dc.subjectHazarden_US
dc.subjectHierarchy of Controlen_US
dc.titlePEMETAAN DAN PERAMALAN RISIKO UNTUK PENILAIAN POTENSI KECELAKAAN KERJA DI BAGIAN WOOD WORKING (Studi Kasus : PT. Yamaha Indonesia)en_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record