PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH KARBIT DAN SERAT BAMBU TERHADAP KARAKTERISTIK TANAH LEMPUNG UNTUK SUBGRADE JALAN RAYA
Abstract
Seiring bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia, kebutuhan manusia akan sarana dan
prasarana transportasi serta tempat tinggalpun semakin bertambah. Terbatasnya lahan dan arena
kebutuhan inilah, maka diusahakan pemanfaatan penggunaan lahan dari yang kondisinya kurang
baik menjadi lebih baik, agar dapat dimanfaatkan untuk pembangunan. Pada penelitian ini
diharapkan dapat mengetahui pengaruh stabilisasi subgrade pada tanah lempung.
Tahap penelitian terdiri dari 2 tahap. Tahap pertama diawali dengan pengujian pendahuluan
yaitu pengujian fisik tanah yang meliputi : kadar air, berat volume, berat jenis, uji batas atterberg
dan proktor standar. Tahap kedua dilakukan pengujian mekanik dengan pengujian CBR (California
Bearing Ratio) pada setiap variasi campuran tanah dengan limbah karbit 12% dan variasi serat
bambu 0%, 0,6%, 0,9% dan 1,2% dengan pemeraman 0 hari dan 7 hari. Pengujian CBR dilakukan
tanpa rendaman (unsoaked) dan pada kondisi rendaman (soaked) CBR dilakukan pada pengujian
(limbah Karbit 12% dan serat bambu 0% dan 1,2%), variasi ini juga berlaku pada pengujian
pengembangan (swelling) dan kuat tekan bebas.
Hasil penelitian tanah lempung desa Klangkapan I, Kelurahan Marguluweh, Kecamatan
Seyegan, Kabupaten Sleman. Menurut sistem klasifikasi USCS tanah sampel termasuk kedalam CLML
dengan nama lanau berlempung inorganik, dengan pasir halus atau sedikit kerikil. Hasil
Pengujian pendahuluan.memiliki nilai kadar air 14,24%, berat volume 1,52 gr/cm3, berat jenis 2,64
gr/cm3 dan kadar air optimum sebesar (OMC) 19,25%. Hasil pengujian CBR Laboraturium tanah
asli tanpa rendaman (unsoaked) sebesar 10,64%. Nilai peningkatan CBR variasi limbah karbit 12%
dan serat bambu 0%, 0,6%, 0,9% dan 1,2% didapat peningkatan nilai CBR tanpa rendaman
(unsoaked) berturut-turut pada pemeraman 0 hari sebesar 27,82%, 29,70%, 36,88% dan 44,06%.
Peningkatan CBR tanpa rendaman (unsoaked) berturut-turut pada pemeraman 7 hari sebesar
44,75%, 46,53%, 62,41% dan 75,30%. Nilai CBR rendaman (soaked) dengan dilakukan pemeraman
7 hari terlebih dahulu pada variasi optimum (limbah karbit 12% + serat bambu 1,2%) sebesar
68,31%, sedangkan pada variasi limbah karbit tanpa serat bambu (limbah karbit 12% + serat bambu
0%) sebesar 40,59%. Hasil pengujian pengembangan (swelling) sampai hari ke-4 pengujian pada
variasi (limbah karbit 12% + serat bambu 0%) nilai swelling sebesar 0,39% dan pada variasi (limbah
karbit 12% + serat bambu 1,2%) naik hingga 1,95%. Hasil pengujian kuat tekan bebas untuk variasi
limbah karbit 12% + serat bambu 0% didapatkan nilai kuat tekan bebas (qu), kohesi (c), sudut pecah
(α) dan sudut gesek (φ) berturut-turut sebesar 2,6 kg/cm2, 0,81 kg/cm2, 55° dan 20°, sedangkan
untuk variasi limbah karbit 12% + serat bambu 1,2% sebesar 4,11 kg/cm2, 1,26 kg/cm2, 57,5° dan
25°.
Collections
- Civil Engineering [4195]