ANALISIS TIMBULAN DAN KOMPOSISI SAMPAH DI KAWASAN WISATA CANDI SAMBISARI DAN TAMAN KALIURANG, SLEMAN, D.I YOGYAKARTA
View/ Open
Date
2018-08-31Author
Ryan Setyawan Husni Karyadi, 13513150
Metadata
Show full item recordAbstract
Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu provinsi yang memiliki
potensi dan daya tarik wisata yang tinggi bagi wisatawan mancanegara maupun
nusantara. Banyaknya jumlah wisatawan disuatu kawasan wisata mengakibatkan
timbulan sampah yang tinggi, untuk menjaga kelestarian lingkungan di sekitar
kawasan wisata perlu adanya pengelolaan sampah yang baik dikawasan wisata.
Pengolahan yang tepat perlu dilakukan agar efektif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan sampah eksisting dari
kawasan wisata, timbulan dan komposisi sampah yang dihasilkan pada suatu kawasan
wisata, serta bagaimana hubungan antara pengetahuan dan perilaku pengelolaan
sampah. Data penelitian diperoleh melalui pengamatan dan pengukuran secara
langsung dilapangan serta studi pustaka. Pengukuran timbulan sampah pada
penelitian dilakukan dengan mengacu pada SNI 19-3964-1994 yang telah
dimodifikasi, sehingga pengambilan data menjadi 14 hari. Data kuesioner akan diolah
menggunakan software SPSS 23.
Pada lokasi penelitian Candi Sambisari didapatkan hasil timbulan sampah
yang bersumber dari pengunjung sebesar 3,17-3,44 kg/hari dan 13,70-14,09 dari
lingkungan, komposisi sampah organik yang terbanyak dengan 85,1% saat penukuran
8 hari dan 89,1% saat 9 hari (akhir pekan). Pada Taman Kaliurang timbulan sampah
saat 8 hari dan 9 hari didapatkan 2,80 kg/hari dan 1,83 kg/hari sumber pengunjung,
kemudian sumber dari lingkungan sebesar 19,17 kg/hari dan 16,14 kg/hari, dengan
besar komposisi keseluruhan 90,7% dan 93,6% pada komposisi organik. Potensi
pengolahan sampah pada Candi Sambisari berdasarkan komposisi sampah dalam rata
– rata 14 hari diperoleh layak kompos 89%, layak jual 7%, dan layak buang 4%.
Sedangkan pada Taman Kaliurang diperoleh layak kompos 93%, layak jual 5%, dan
layak buang 2%. Berdasarkan data kuesioner pengunjung dan pengelola di kedua
tempat penelitian, diketahui pada kawasan wisata Candi Sambisari tidak menunjukkan
adanya hubungan antara pengetahuan dengan perilaku dalam pengelolaan sampah
baik dari pengunjung maupun pengelola. Pengunjung dengan pengetahuan yang
“Baik” masih melakukan perilaku yang “Kurang”, begitu juga sebaliknya. Sedangkan
pada kawasan wisata Taman Kaliurang data pengunjung didapatkan bahwa adanya
hubungan yang signifikan antara kedua variabel yang ditunjukkan dengan hasil nilai
signifikansi 0,017. Namun berbanding terbalik dengan hasil dari pengelola Taman
Kaliurang dimana tidak ditemukan adanya hubungan.
Collections
- Environmental Engineering [1435]