Disain Konstruksi dan Geometrik Jalan Rel Ganda Parsial Koridor Yogyakarta - Solo Balapan
Abstract
Lintas
Yogyakana
- Solo
merupakan
satu
segmen
dari
sistem
jaringan
transportasi
KA
yang
ada di
pulau
Jawa.
Selain
itu
sebagai kota tujuan
dan
awal
pemberangkatan sebagian besar kereta api yang melayani jalur selatan, baik untuk arah
Barat maupun yang kearah Timur.
Sementara itu peningkatan arus lalu lintas jalan raya
sedemikian pesatnya, yang dapat dilihat dari semakin lamanya waktu tempuh, terutama
pada jam-jam sibuk, yaitu pagi dan sore hari.
Disamping hal tersebut, pada ruas jalur
Yogyakarta - Solo terdapat kawasan yang merupakan pusat ABRI bagian Udara.
Jumlah
penduduk yang setiap tahunnya semakin meningkat sehingga dapat diperkirakan jumlah
penumpang dan barang di masa yang akan datang dengan jalur kereta yang sudah ada
pada saat sekarang ini tidak akan memadai, oleh karena itu jalur Yogyakarta
- Solo
dibuat jalur ganda.
Metode penelitian dilakukan dengan
cara
pengumpulan data, baik data primer
maupun
data
sekunder.
Data primer diperoleh dengan
cara
observasi
secara
visual
terhadap kondisi di lapangan.
Data sekunder diperoleh dengan menginventarisasi data
dari beberapa instansi yaitu PT. KAI
(Persero) DAOP VI dan Badan Meterologi dan
Fisika
(BMG).
Setelah
pengumpulan
data
mengadakan
survey
di
lapangan
untuk
mengetabui lintasan-lintasan kritis yaitu lintasan yang mempunyai frekuensi kereta api
perhari lebih besar atau sama dengan kapasitas lintasnya pada suatu seksi tertentu jalur
tersebut yaitu lintasan Yogyakarta - Solo.
Perancangan
Yogyakarta - Solo
dengan
jalur
ganda,
dibangun
dengan
berdasarkan data peraturan standar PT.KAI (Persero) yaitu Perencanaan Konstruksi Jalan ReI (Peraturan Dinas NO.10), Perusahaan Jawatan Kereta Api Tahun 1986. Hasil perancangan jalur ganda Yogyakarta - Solo yang direncanakan dalam 30 tahun masa yang akan datang dapat dilaksanakan dengan memperhatikan kekuatan tegangan tanah pada beberapa titik tertentu dan penempatan sinyal-sinyal pada jari-jari lengkung yang keciL Dengan perencanaan drainasi berdasarkan atas curah hujan selama
10 tahun terakhir dengan mengambil tiga daerah yaitu Prambanan, Delanggu, dan Klaten.
Collections
- Civil Engineering [4205]