Analisis Stabilitas Lereng Timbunan Pada Badan Jalan Dengan Perkuatan Geotekstil Menggunakan Program Plaxis 22
Abstract
Pembangunan Jalan Tol Cibitung-Cilincing bertujuan untuk meningkatkan kapasitas jalan
dalam melayani lalu lintas disektor yang diharapkan, dan dapat berguna dalam meningkatkan
produktivitas perekonomian di daerah Kota Bekasi dan sekitarnya. Penelitian ini dikhususkan pada
Jalan Tol Cibitung-Cilincing Sta. 7+500. Kondisi lapisan tanah pada lokasi tersebut didominasi oleh
lempung dan lanau, lapisan tanah yang digunakan adalah lapisan pertama sampai dengan lapisan
ketiga dengan kedalaman 17,30 meter dan tinggi timbunan sebesar 9 m. Sedangkan tanah yang
digunakan untuk timbunan adalah tanah pasir padat karena memiliki daya dukung yang tinggi.
Analisis ini nantinya bertujuan untuk memperoleh nilai faktor aman (safety factor) tanpa perkuatan
dan dengan perkuatan geotekstil beserta nilai total displacementnya, sehingga potensi terjadinya
kelongsoran lereng rendah.
Analisis stabilitas lereng menggunakan parameter tanah dengan data sekunder dan
desain potongan melintang yang diperoleh dari laporan Analisa Geoteknikal Proyek Jalan Tol
Cibitung-Cilincing Sta.7+500. Dalam proses analisis dan pemodelan 2D menggunakan program
PLAXIS V.22 . Selain itu analisis dilakukan dengan menggunakan metode keseimbangan batas
Fellenius dan metode elemen hingga untuk menganalisis stabilitas lereng sekaligus mencari
nilai faktor keamanannya (safety factor). Sedangkan untuk melakukan analisis stabilitas lereng
timbunan dengan perkuatan menggunakan geosintetik berjenis geotekstil woven UW-250
produksi PT. Teknindo Geosistem Unggul, dengan pemasangan geotekstil variasi 1 lapis, sesuai
kebutuhan serta gabungan antara sesuai kebutuhan dengan variasi 1 lapis.
Berdasarkan hasil analisis stabilitas lereng timbunan diperoleh hasil faktor keamanan
(safety factor) pada lereng dengan menggunakan metode manual Fellenius sebesar 1,243.
Sedangkan dengan menggunakan program PLAXIS V.22 didapatkan hasil nilai faktor aman
(safety factor), akibat beban lereng timbunan eksisting sebesar 1,269, akibat beban lalu lintas sebesar
1,210, dan akibat beban gempa sebesar 1,185. Kemudian hasil perbandingan nilai faktor aman
(safety factor) dari program PLAXIS V.22 pada lereng dengan perkuatan geotekstil variasi 1 lapis
akibat beban timbunan eksisting sebesar 1,327, akibat beban lalu lintas sebesar 1,284 dan akibat
beban gempa sebesar 1,196. Hasil nilai faktor aman (safety factor) menggunakan perkuatan
geotekstil sesuai kebutuhan akibat beban timbunan eksisting sebesar 1,412, akibat beban lalu lintas
sebesar 1,343 dan akibat beban gempa sebesar 1,275. Sedangkan hasil nilai faktor aman (safety
factor) menggunakan perkuatan geotekstil sesuai kebutuhan dan variasi 1 lapis akibat beban
timbunan eksisting sebesar 1,538, akibat beban lalu lintas sebesar 1,425 dan akibat beban gempa
sebesar 1,354. Hasil analisis nilai faktor aman (safety factor) sebelum diberi perkuatan geotekstil
lereng masih dalam keadaan labil dan rawan terjadi longsor, dan setelah diperkuat faktor
keamanan (safety factor) menjadi naik cukup signifikan lebih besar dari yang disyaratkan
sebesar 1,3. Dengan demikian menandakan bahwa lereng menjadi relatif stabil dan potensi
terjadinya longsor rendah