Analisis Pencegahan Kecelakaan Kerja Dengan Metode Hiradc Pada Pekerjaan Perkerasan Lentur Proyek Pembangunan Ruas Jalan Tawang – Ngalang Segmen Ii
Abstract
Pembangunan Jalan Provinsi di Kabupaten Gunung Kidul dilatarbelakangi oleh adanya
kesenjangan pendapatan perkapita antar wilayah Jawa bagian utara, tengah dan selatan. Proyek
Pembangunan Ruas Jalan Tawang – Ngalang bertujuan melayani angkutan produk – produk daerah
potensi menuju daerah pemasaran serta menjadi jalur alternatif untuk jalur lintas Kota Wisata
Gunung Kidul yang sudah padat lalu lintasnya.
Industri konstruksi salah satu sektor dengan tingkat risiko kecelakaan dan cedera tinggi.
Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) telah menjadi prioritas utama dalam upaya
untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi para pekerja di industri konstruksi.
Kecelakaan kerja merupakan masalah yang dapat mengakibatkan kerugian material dan finansial
serta produktivitas. Pencegahan kecelakaan kerja menjadi fokus utama dalam upaya untuk
mengurangi bahkan menghilangkan kemungkinan terjadi kecelakaan yang merupakan konsekuensi
dari potensi bahaya yang akan dihadapi untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat.
Dalam penelitian ini menggunakan metode analisis pencegahan kecelakaan HIRADC. Dilakukan
dengan observasi dan wawancara dalam melakukan identifikasi bahaya, memperkirakan risiko serta
penentuan pengendalian bahaya lalu dilakukan verifikasi oleh ahli K3 di lapangan.
Berdasarkan identifikasi bahaya yang didapatkan pada pekerjaan perkerasan lentur
didapatkan 33 potensi bahaya. Hasil penilaian risiko sebelum dilakukan pengendalian didapatkan
jenis bahaya dengan tingkat risiko kecil sebanyak 2 risiko (6,06%), tingkat risiko sedang sebanyak
31 risiko (93,94%) dan tidak ada pekerjaan dengan tingkat risiko besar. Setelah dilakukan
pengendalian risiko, didapatkan bahwa bahaya dengan sisa risiko pada tingkat sedang menurun
sebanyak 3 risiko (9,09%) dan pada tingkat kecil sebanyak 30 risiko (90,91%). Pengendalian risiko
yang dilakukan pada penelitian ini sesuai dengan hirarki pengendalian risiko, yaitu eliminasi,
rekayasa teknis, administratif, dan alat pelindung diri (APD).