FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN ALUMNI PESANTREN GONTOR TIDAK MENGGUNAKAN PERBANKAN SYARIAH
Abstract
Kehadiran bank syari’ah di tengah-tengah perbankan konvensional adalah untuk menawarkan sistem perbankan alternatif bagi umat Islam yang membutuhkan atau ingin memperoleh layanan jasa perbankan tanpa harus melanggar larangan riba. Lebih dari dua dekade sejak dari awal perkembangannya di Indonesia, bank syariah semakin dikenal dan berperan besar dalam perekonomian masyarakat Indonesia, terutama masyarakat muslim. Terlebih sejak mendapat legitimasi dari Majelis Ulama Indonesia pada tahun 2004 lalu.
Beberapa hasil studi menunjukan bahwa faktor agama merupakan salah satu penentu yang mempengaruhi keputusan nasabah dalam menggunakan jasa bank syariah. Akan tetapi, beberapa hasil studi lain menemukan bahwa faktor agama terkadang justru tidak menjadi penentu yang mempengaruhi keputusan nasabah—bahkan kalangan masyarakat santri, dalam menggunakan jasa bank syariah. Inilah yang menjadi dasar ketertarikan penulis untuk mengungkap faktor-faktor yang mempengaruhi alumni pesantren Gontor tidak menggunakan perbankan syariah.
Subyek penelitian ini adalah alumni pesantren Gontor dari tahun (2010-2015) dengan 100 responden yang didapat melalui snowball sampling. Penelitian kuantitatif ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui kuesioner dan analisis uji regresi logit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penentu alumni Gontor untuk tidak menggunakan perbankan syariah dipengaruhi oleh persepsi bagi hasil (dengan probabilitas 0.0514)dan persepsi lokasi (dengan probabilitas 0.0061), sedangkan faktor persepsi relijiusitas (dengan probabilitas 0.4321) dan persepsi pelayanan dan fasilitas (dengan probabilitas 0.3456) tidak berpengaruh secara signifikan.
Collections
- Economics [2152]