dc.description.abstract | Pengelolaan sampah di pemukiman hingga saat ini masih menjadi masalah termasuk di pemukiman kampung Nelayan Cilacap. Studi ini bertujuan untuk mengetahui timbulan dan karakteristik sampah serta mengetahui potensi energi dari sampah anorganik khususnya komponen plastik melalui konsep RDF (Refuse Derived Fuel).RDF merujuk kepada terpisahkannya fraksi yang memiliki nilai kalor yang tinggi dari proses pemisahan Municipal Solid Waste (MSW). Produksi RDF didesain untuk mengubah fraksi sampah yang mudah terbakar dari limbah padat perkotaan untuk dijadikan bahan bakar.
Metode pelaksanaan kegiatan merupakan tahap yang paling penting yang menentukan keberhasilan dan kelancaran pekerjaan perencanaan RDF. Tahap-tahapan yang dilakukanya itu melakukan sampling sampah, menguji karakteristik sampah, merancang proses RDF serta mengetahui jumlah kalor yang dihasilkan dari komponen sampah plastik, lalu menghitung jumlah biaya investasi, operasi dan pemeliharaan dalam perencanaan RDF. Proses pembuatan RDF dari sampah kota pada umumnya terdiri dari beberapa tahap yaitu pemilihan langsung di sumbernya, pemisahan sampah sesuai jenisnya dengan menggunakan mesin, pemotongan sesuai dengan ukuran yang diinginkan, pemisahan kembali, pencampuran dengan bahan – bahan tambahan lain, pengeringan, pembungkusan dan penyimpanan.
Berdasarkan hasil sampling yang dilakukan, diketahui bahwa sampah Kampung Nelayan Cilacap dengan jumlah unit penghasil sampah sebanyak 49 orang dalam 10 titik sampling sebesar 65,6 kg/3hari. Dari karakteristik sampah, sampah plastik terdiri dari 8% kemudian di uji kadar kalor dimana hasilnya didapatkan nilai kalor dari sampah plastik yang ada yaitu 541.441,511325 Kkal/kg/hr. Biaya Investasi yang dibutuhkan sebesar Rp 355.492.989,2,- untuk biaya operasional sebesarRp 21.700.000,-dan untuk biaya pemeliharaan sebesarRp 1.500.000,- adapun total keuntungan yang didapatkan sebesar Rp 9.052.344,28,-/bulan, dengan rincian tersebut didapat total modal yang dibutuhkan sebesar Rp 354.366.240. | en_US |