EVALUASI TERAPI PENYAKIT AKNE VULGARIS DAN DERMATITIS KONTAK ALERGI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WIROSABAN YOGYAKARTA
Abstract
Pada umumnya penyakit kulit bukan merupakan penyakit mematikan, sehingga keberadaannya seringkali diabaikan oleh penderita dan tidak dianggap serius. Namun jika diabaikan tanpa terapi yang tepat, penyakit kulit menyebabkan ketidak nyamanan dan dapat menurunkan kualitas hidup penderita. Pengobatan penyakit kulit sangat kompleks dan tidak menghasilkan 100% hasil terapi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa banyak persentase penyakit akne vulgaris dan dermatitis kontak alergi, jenis kelamin, usia dan manifestasi klinik, profil obat dalam tata laksanan serta persentase kesesuaian terapi yang diberikan berdasarkan SPM dan PERDOSKI. Metode pada penelitian ini bersifat observasional dengan menggunakan metode retrospektif dan penyajian data secara deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dari 200 pasien terdiri dari dua diagnosa yaitu akne vulgaris dan dermatitis kontak alergi (DKA). Dari hasil penelitian ini menunjukkan pasien perempuan lebih sering terpapar penyakit akne vulgaris dengan persentase 91%, sedangkan penyakit dermatitis kontak alergi (DKA) dengan persentase 63%. Persentase usia dari rentang >18-40 tahun 73% pada akne vulgaris, sedangkan usia dari rentang >40-65 tahun 46% pada dermatitis kontak alergi. Terapi pegobatan utama pada akne vulgaris secara topikal dengan menggunakan asam salisilat akne wash 87%, sedangkan terapi pengobatan utama pada dermatitis kontak alergi (DKA) secara sistemik dengan menggunakan antihistamin dan kortikosteroid oral setirizine dan metilprednisolon dengan persentase 98%. Berdasarkan SPM dan PERDOSKI kesesuaian terapi utama pada akne vulgaris sebesar 82%, sedangkan terapi utama pada dermatitis kontak alergi (DKA) sebesar 99%.
Collections
- Pharmacy [1444]