UJI TOKSISITAS IPAL KOMUNAL DI KECAMATAN BANGUNTAPAN, BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TERHADAP Macrobrachium rosenbergii MENGGUNAKAN METODE WHOLE EFFLUENT TOXICITY (WET)
Abstract
Air limbah yang dibuang ke badan air dapat menurunkan kualitas badan air. IPAL Komunal mewujudkan lingkungan yang sehat melalui pengelolaan air limbah domestik, serta meningkatkan kualitas pada badan air. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh effluent IPAL Komunal terhadap biota aquatik maka dilakukan pengujian parameter fisik dan kimia, selain parameter fisik kimia diperlukan biomonitoring, biomonitoring merupakan salah satu upaya untuk mengetahui respon organisme terhadap perubahan kuliatas lingkungan perairan dengan melakukan uji toksisitas. Uji toksisitas yang dilakukan menggunakan metode Whole Effluent Toxicity dengan menggunakah hewan uji macrobrachium rosenbergii pada IPAL yang ada di Kecamatan Banguntapan yaitu IPAL Dokaran, IPAL Grojogan, IPAL Pamotan Lor dan IPAL Nglebeng, serta IPAL Sukunan sebagai pembanding. Uji Toksisitas dilakukan selama 96 jam, penelitian ini bertujuan mengetahui LC50 dan menganalisis hubungan parameter fisika kimia terhahap toksisitas. Hasilnya dari lima IPAL yang dilakukan pengujian semakin lama waktu pemaparan semakin kecil nilai LC50nya atau semakin toksik. Nilai LC50 terendah yaitu pada influen IPAL Nglebeng yaitu 12,36% dan pada efluen IPAL Pamotan Lor sebesar 13,29%.
Collections
- Environmental Engineering [1430]