PENGARUH PERLAKUAN ADSORPSI KAOLIN TERHADAP KANDUNGAN LOGAM BERAT PADA MINYAK PELUMAS (OLI) BEKAS
Abstract
Limbah B3 (bahan berbahaya beracun) yang semakin meningkat dikhawatirkan menimbulkan dampak yang lebih luas terhadap kualitas lingkungan hidup. Salah satu limbah B3 yang perlu mendapatkan penanganan khusus karena dihasilkan dalam jumlah yang tinggi di masyarakat adalah minyak pelumas bekas. Oleh karena itu, diperlukan suatu metode pengolahan yang dapat menurunkan atau menghilangkan logam berat yang dihasilkan oleh minyak pelumas bekas, salah satunya adalah metode eskstraksi-flokulasi yang disertai dengan adsorpsi. Pengolahan yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan adsorben dalam menurunkan logam berat pada pengolahan minyak pelumas bekas. Adsorben yang digunakan adalah kaolin dengan menggunakan pelarut butanol dan KOH untuk pembentukan flok. Pengolahan minyak pelumas bekas ini menggunakan tiga variasi berat kaolin, yaitu variasi 1 gam, 3 gram dan 5 gram. Minyak pelumas bekas tanpa perlakuan dan minyak pelumas bekas dengan perlakuan dianalisis dengan AAS untuk mengetahui konsentrasi kandungan logam Fe, Al, Cr, Cu, Ag, dan Pb. Hasil pengujian pengolahan minyak pelumas bekas sebanyak 20 mL menunjukkan bahwa pada variasi absorben kaolin yang paling baik dalam menurunkan kadar logam Fe, Al, Cr, Cu, Ag, dan Pb adalah 1 gram, karena pada variasi tersebut kandungan logam mengalami penurunan lebih baik dibandingkan dengan variasi berat kaolin 3 gram dan 5 gram.
Collections
- Chemistry [535]