PENERAPAN HAZARD ANALYSIS AND CRITICAL CONTROL POINT (HACCP) DI WARUNG MAKAN INDOMIE (WARMINDO) SEKITAR UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Abstract
Menurut Dinas Kesehatan Yogyakarta (2014) DIY menduduki peringkat ketiga
kasus keracunan makanan dengan persentase 8,3%. Dari total 3.688 restoran,
rumah makan, dan tempat makan lain yang disurvei, hanya 2.482 lokasi atau
67,3% saja yang dikategorikan sehat. Sebagian tempat makan yang tidak
memenuhi syarat kesehatan itu berada di Kota Yogyakarta dan Sleman. Warung
Makan Indomie merupakan salah satu rumah makan dengan harga yang murah,
dapat ditemukan dimana saja dan memiliki menu yang bervariasi khususnya di
Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan Hazard
Analysis Critical and Control Point (HACCP) dan menentukan titik kendali kritis
pada makanan yang dimasak langsung dan makanan yang dipanaskan kembali di
Warmindo sekitar kampus Universitas Islam Indonesia. Yang meliputi
penerimaan bahan baku, penyimpanan bahan baku, pengolahan bahan baku,
penyimpanan makanan jadi, dan penyajian makanan pada makanan yang
dipanaskan kembali dan makanan yang langsung dimakan. Penelitian ini berjenis
kualitatif dengan observasi langsung. Lokasi penelitian ini disekitar Universitas
Islam Indonesia, Sleman Yogyakarta dengan 33 responden Warmindo. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa titik kendali kritis terletak pada penerimaan bahan
baku, penyimpanan bahan baku, pencucian bahan baku, pemasakan, penyimpanan
makanan jadi dan pemanasan kembali dengan peralatan yang tidak saniter,
penjamah makanan kurang higiene, dan sanitasi lingkungan yang kurang baik.
Penerapan HACCP di warung makan indomie belum efektif dikarenakan masih
belum diterapkannya prinsip-prinsip HACCP dan minimnya pengetahuan tentang
HACCP.
Collections
- Environmental Engineering [1439]