Show simple item record

dc.contributor.advisorEndah Puspita Sari, S.Psi., M.Si
dc.contributor.authorAptini Dwi Harning, 14320111
dc.date.accessioned2018-08-14T11:12:48Z
dc.date.available2018-08-14T11:12:48Z
dc.date.issued2018-07-20
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/9727
dc.description.abstractRemaja dari keluarga yang bercerai biasanya akan mengalami kondisi yang sulit. Hal ini karena remaja dari keluarga bercerai akan memandang bahwa kondisi keluarganya berbeda dengan teman-teman lainnya serta muncul kekhawatiran bahwa orangtua tidak akan menyayangi dirinya lagi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan positif antara self compassion dengan resiliensi pada remaja dari keluarga bercerai. Subjek penelitian ini merupakan 45 remaja dari keluarga bercerai yang berasal dari Yogyakarta. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala resiliensi yang merupakan adaptasi dari skala Wagnild & Young (1993), serta skala self compassion yang merupakan skala adaptasi oleh Neff (2003). Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif antara self compassion dengan resiliensi pada remaja dari keluarga bercerai (r = 0.430; p = 0.003). Hipotesis yang menyatakan hubungan positif antara self compassion dengan resiliensi pada remaja dari keluarga bercerai diterima. Semakin tinggi self compassion maka semakin tinggi juga tingkat resiliensi. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah self compassion maka semakin rendah juga tingkat resiliensi.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectResiliensien_US
dc.subjectSelf Compassionen_US
dc.subjectRemajaen_US
dc.subjectKeluarga Berceraien_US
dc.titleHUBUNGAN ANTARA SELF COMPASSION DENGAN RESILIENSI PADA REMAJA DARI KELUARGA BERCERAIen_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record