KAJIAN PENGGUNAAN ANTIPSIKOTIK PADA PENGOBATAN PERTAMA PASIEN SKIZOFRENIA USIA DEWASA DI RUMAH SAKIT JIWA Prof. Dr. SOEROJO MAGELANG
Abstract
Skizofrenia merupakan penyakit mental berat yang ditandai dengan gejala positif,
gejala negatif, dan gejala kognitif. Pasien dengan serangan skizofrenia pertama
memiliki respon yang lebih baik terhadap pemberian antipsikotik tetapi memiliki
sensitifitas yang tinggi juga terhadap efek samping ekstrapiramidal. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dan pola pengobatan pertama
yang diberikan pada pasien skizofrenia. Jenis penelitian ini adalah penelitian
observasional dengan rancangan cross-sectional deskriptif. Pengumpulan data
dilakukan secara retrospektif menggunakan data rekam medik pasien dengan
diagnosa skizofrenia, pada bulan Januari – Desember 2017. Hasil yang diperoleh
terkait data karakteristik yang paling banyak ditemukan pada pasien skizofrenia
yaitu jenis kelamin laki-laki (67,5%), usia 20-30 tahun (58,75%), pendidikan SD
(35%), pasien tanpa riwayat keluarga (95%), diagnosa skizofrenia F20.0
(skizofrenia paranoid) (47,5%), bukan pengguna NAPZA (90%), dan tidak
bekerja (46,25%). Pola pengobatan pertama yang digunakan yaitu antipsikotik
tunggal (13,75%) dan antipsikotik kombinasi (86,25%). Antipsikotik tunggal yang
paling sering digunakan yaitu risperidon (2-4 mg/hari) (36,36%), antipsikotik
kombinasi yang paling sering digunakan yaitu risperidon (4-6 mg/hari)-injeksi
haloperidol IM (5 mg/hari) (14,49%), dan obat selain antipsikotik yang paling
digunakan yaitu trihexiphenidyl 4 mg/hari (53,24%).
Collections
- Pharmacy [1444]