Show simple item record

dc.contributor.advisorDian Medisa, S. Farm., M.P.H., Ap
dc.contributor.advisorFithria Dyah Ayu Suryanegara, M. Sc., Apt
dc.contributor.authorDITYA AYU NATALIA, 14613146
dc.date.accessioned2018-08-08T11:06:23Z
dc.date.available2018-08-08T11:06:23Z
dc.date.issued2018-07-16
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/9607
dc.description.abstractPengobatan sendiri (swamedikasi) adalah pengobatan penyakit ringan dengan obat yang dapat dibeli tanpa menggunakan resep dokter. Pengetahuan swamedikasi yang kurang, sering mengakibatkan kesalahan dalam prosesnya mulai dari cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang obat yang benar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil swamedikasi, gambaran tingkat pengetahuan swamedikasi, dan hubungan antara faktor sosiodemografi dengan tingkat pengetahuan swamedikasi pada masyarakat Desa Sukoharjo. Jenis penelitian ialah deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan di Desa Sukoharjo Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan teknik probability cluster sampling. Jumlah responden 116 orang dan terdiri dari empat padukuhan yang ada di Desa Sukoharjo yaitu padukuhan Mendiro, Siwil, Purworejo, dan Karanglo terlibat dalam penelitian. Pengambilan data dilakukan melalui pengisian kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Analisis data deskriptif yang digunakan untuk melihat gambaran dalam bentuk persentase dan frekuensi serta uji hubungan dianalisis menggunakan uji rank spearman dan uji Chi-square menggunakan SPSS versi 24. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden termasuk kategori usia dewasa, berjenis kelamin perempuan dan bekerja sebagai pegawai swasta atau negeri. Responden melakukan swamedikasi untuk menangani penyakit batuk dengan durasi swamedikasi selama tiga hari. Informasi terkait obat swamedikasi diperoleh responden dari iklan dan obat yang paling banyak digunakan adalah obat dengan efek farmakologi sebagai analgetik dan antipiretik yang diperoleh dari apotek. Sakit yang dialami ringan merupakan alasan utama para responden melakukan swamedikasi. Jika tidak sembuh setelah melakukan swamedikasi 37,1% responden menyatakan pergi ke dokter praktek. Pengetahauan swamedikasi masyarakat Desa Sukoharjo 53% tergolong kurang, 38% cukup, dan 9% baik. Berdasarkan uji rank spearman dan uji chi square, tingkat pendidikan (p = 0,016) dan pendapatan (p = 0,007) memiliki hubungan yang signifikan terhadap pengetahuan swamedikasi masyarakat, namun korelasinya sangat lemah. Kesimpulan dari penelitian adalah faktor sosiodemografi yang mempengaruhi tingkat pengetahuan swamedikasi pada masyarakat Desa Sukoharjo adalah tingkat pendidikan dan pendapatan.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectswamedikasien_US
dc.subjectsosiodemografien_US
dc.subjectpengetahuanen_US
dc.subjectDesa Sukoharjo.en_US
dc.titleHUBUNGAN FAKTOR SOSIODEMOGRAFI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SWAMEDIKASI PADA MASYARAKAT DI DESA SUKOHARJOen_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record