ANALISIS BIAYA KOMBINASI INSULIN DAN ANTIDIABETIK ORAL PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 RAWAT JALAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Abstract
Diabetes Melitus merupakan salah satu masalah kesehatan yang berdampak pada produktivitas dan dapat menurunkan sumber daya manusia serta merupakan salah satu penyakit yang membutuhkan biaya yang besar untuk mengatasi. Penelitian dilakukan untuk mengetahui gambaran terapi dan besar biaya terapi langsung pasien diabetes melitus tipe 2 yang menjalani rawat jalan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), serta mengetahui perbedaan biaya riil dengan biaya tarif Indonesian Case Base Groups (INA-CBG’s) di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Observasional analitik dengan Cross sectional. Data diambil dengan cara retrospektif, menggunakan teknik purposive sampling. Bahan penelitian yang digunakan adalah rekam medis pasien, dan rincian biaya pada pasien. Subyek penelitian adalah pasien diabetes melitus tipe 2 rawat jalan JKN di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta, yang telah menerima kombinasi insulin dan antidiabetik oral minimal 3 bulan terapi. Subyek penelitian berjumlah 70 pasien. Hasil penelitian menunjukan bahwa kombinasi insulin dan antidiabetik oral yang paling banyak digunakan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta adalah kombinasi Novomix®-metformin sebanyak 19 pasien (27,14%), biaya total pasien diabetes melitus tipe 2 rawat jalan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Biaya medik langsung yang paling rendah adalah kombinasi Insulin Detemir + Metformin dengan biaya sebesar Rp 723.205,00 dan yang paling tinggi adalah kombinasi insulin Novomix® + Acarbose , Rp 2.253.566,00. Selisih antara biaya rill dengan tarif INA-CBG’s pada terapi kombinasi insulin dan antidiabetik oral sebesar –Rp. 10.555.285,00,. Hasil uji statistika Man Whitney p<0,05 artinya terdapat perbedaan yang bermakna antara biaya riil dengan tarif INA-CBG’s.
Collections
- Pharmacy [1444]