EVALUASI KONDISI PERKERASAN DAN PREDIKSI SISA UMUR PERKERASAN LENTUR DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX, BINA MARGA DAN METODE MEKANISTIK- EMPIRIK DENGAN PROGRAM KENPAVE (Studi kasus Ruas Jalan Magelang – Yogyakarta Sta 11±000 – Sta 12±000)
Abstract
Prasarana jalan yang terbebani oleh volume lalu lintas yang tinggi dan
berulang-ulang akan menyebabkan terjadinya penurunan kualitas jalan. Untuk
mengantisipasi hal tersebut, maka perlu dilakukan pencegahan dengan
pemeliharaan jalan. Pemeliharaan jalan hendaknya dilakukan secara rutin maupun
berkala untuk menjaga kriteria perkerasan tetap dalam kondisi baik selama masa
layannya sampai umur rencana. Untuk menentukanapakah pada saat sekarang atau
masa datang, jalan masih dalam kondisi baik, maka dari itu diketahui berapa
besaranya kerusakan kondisi jalan yang terjadi di perkerasan flexibel diruas jalan
Magelang - Yogyakarta pada sta 11±000 – sta 12±000 dengan metode pavement
condition index (PCI), metode Bina Marga Tahun 2011, serta mengetahui respon
regangan – tegangan dan sisa umur/ masa lanyanan dengan menggunakan metode
mekanistik empirik program KENPAVE.
Penelitian dilakukan pada ruas jalan Magelang – Yogyakarta sta 11±000
sampai dengan sta 12±000. Metode Pavement Condition Index (PCI) dan metode
Bina Marga (2011) menggunakan nilai IRI dan nilai SDI untuk mengetahui nilai
kondisi jalan dan jenis pemeliharaan yang dibutuhkan. KENPAVE digunakan
untuk mengetahui respon tegangan-regangan yang terjadi akibat beban lalu lintas
sebagai dasar analisis metode MEPDG (Mechanistic-Empiric Pavement Design
Guide) untuk mengetahui nilai repetisi yang terjadi dan memprediksi kerusakan
yang terjadi pada tahun ke-n. Kemudian memprediksi sisa umur rencana/ masa
layan yang tersedia.
Hasil penelitian menunjukkan nilai kondisi perkerasan tergolong pada
kondisi baik (good) dengan nilai PCI sebesar 60,6. Jenis kerusakan yang banyak
dijumpai adalah patching dengan luas area sekitar 44% dari total kerusakan yang
ada. Untuk metode Bina Marga 2011 diperoleh nilai IRI adalah sebesar 2,841 dan
nilai SDI sebesar 29,5, dimana nilai kondisi perkerasan jalan masih tergolong
baik. Respon tegangan-regangan maksimum pada kedalaman 9,998 cm dengan
nilai repitisi yang mampu di akomodasi pada kerusakan rutting sebesar
52.590.326 ESAL, fatigue cracking sebesar 109.907.262 ESAL dan deformation
sebesar 20.891.833 ESAL. Sisa prediksi umur layanan akibat deformation pada
beban standar pada tahun ke-1 sebesar 75,86% dan akan tersisa sebesar 16,08%
pada pertengahan tahun ke-4. Akibat rutting pada tahun ke-1 sebesar 91,95% dan
akan tersisa umur layanan sebesar 7,82% pada pertengahan tahun ke-8 sebelum
terjadi failure pada tahun ke-8. Analisis prediksi sisa umur layanan perkerasan
Bina Marga untuk pekerjaan lapis tambahan (overlay) pada tahun 2017 sebesar 6
cm dengan kondisi saat ini sudah mengalami pengurangan umur aspal sebesar
21,69 % atau sisa umur sebesar 78,31 % .
Collections
- Civil Engineering [4192]