Show simple item record

dc.contributor.authorRianto
dc.date.accessioned2016-11-02T04:35:28Z
dc.date.available2016-11-02T04:35:28Z
dc.date.issued2001
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/908
dc.description.abstractSejalan dengan akan adanya pemberlakuaan UU No. 22/99 tentang Otonomi Daerah dan UU No. 25 tentang Perimbangan Keuangan Daerah maka setiap daerah dituntut untuk mendayagunakan potensi daerah yang dimiliki, agar dapat menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta mensejahterakan masyarakat. Salah satunya adalah .seni kerajinan bambu yang ada di Dusun Sendari, Desa Tirtoadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, DIY, yang merupakan potensi sumber daya lokal berupa kegiatan industri kecil dan potensi daya tarik wisata yang khas, untuk mengangkat dan menggali potensi tersebut dibutuhkan suatu wadah dalam bentuk Pusat Kerajinan Bambu, yang dapat mengakomodasi dan membinanya sehingga keberadaan Dusun Sendari sebagai penghasi I kerajinan bambu lebih berkembang dan dikenal. Permasalahan perancangan wadah fisik Pusat Kerajinan Bambu adalah bagaimana mewujudkan suasana alami dan rekreatif kedalam bangunan, sesuai dengan citra dan karakter lingkungan setempat. Kegiatan produksi kerajinan bambu di Dusun Sendari dikeIjakan oleh sebagian besar penduduknya yaitu sekitar 37% atau lebih kurang 67 pengrajin. Kebanyakan rumah-rumah penduduk disana berfungsi ganda disamping sebagai tempat tinggal juga dijadikan tempat usaha mereka dalam menekuni kerajinan bambu, digunakan sebagai tempat pembuatan sekaligus tempat promosi dan pemasaran dari produk hasil kerajinan bambu yang mereka buat secara sederhanaltradisional. Analisis pemecahan permasalahan perancangan yang meliputi Tata mang luar, tata mang dalam, penampilan bangunan, pencahayaan dan penghawaan serta sistem struktur, menggunakan pendekatan alam berdasarkan citra karakter lingkungan setempat sehingga tercipta keselarasan dengan lingkungan setempat yang masih terpelihara keaslian alam dan corak tradisionalnya. Dan suasana rekreatif diupayakan untuk mengurangi kemungkinan pengunjung jenuh dalam melakukan pergerakan maupun pengamatan pada tiap unit-unit kegiatan Pusat Kerajinan Bambu. Bentuk penyelesaian permasalahan dilakukan dengan memanfaatkan semaksimal mungkin bahan bangunan yang bcrsifat alami, seperti bambu, kayu, dan batu-batuan. Konsep penyelesaian Tata mang luar antara lain dengan penataan massa yang rekreatif sebagai upaya mc::ngakomodasi kdduasaan dan kernudahan gerak bagi pcngunjung yang didukung oleh penerapan tata sirkulasi yang jelas mudah dan terarah serta adanya penataan tata hijau yang pas baik dalam pemilihan jenis vegetasi maupun penerapannya yang sesuai dengan fungsi dan peranannya, seperti sebagai kontrol pandangan (pengarah), peneduh, pencegah erosi, dan penyedia bahan baku. Konsep penataan Ruang dalam mengambil bentuk dasar rumah tinggal jawa yang berpola grid kotak. Pengelompokan dan hubungan ruang didasarkan pada sifat dan jenis kegiatannya. Konsep penampilan bangunan diorientasikan kenuansa bentuk bangunan tradisional jawa yang tercermin pada bentuk atapnya. Konsep pencahayaan dan penghawaan memanfaatkan semaksimal mungkin dari alamo Konsep sistem struktur yang digunakan adalah struktur tradisional jawa dengan memanfaatkan semaksimal mungkin material yang bersifat alami dan untuk bangunan dengan bentang lebar dimungkinkan menggunakan struktur beton dengan sistem rangka akan tetapi harus mengkombinasikan/memasukkan unsur alami dalam penampilan sistem konstruksi tersebut.en_US
dc.publisherUII Yogyakartaen_US
dc.subjectPusat Kerajinan Bambuen_US
dc.subjectDusun Sendarien_US
dc.subjectDesa Tirtoadien_US
dc.subjectKecamatan Mlatien_US
dc.subjectKabupaten Sleman Yogyakartaen_US
dc.titlePusat Kerajinan Bambu Dusun Sendari, Desa Tirtoadi Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman Yogyakartaen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record